Kuala Lumpur (ANTARA News) - Pemimpin oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim, akan ditangkap lagi. Desas-desus itu sempat beredar Selasa malam, sehingga para wartawan sudah ramai menunggu di rumah Anwar Ibrahim di Segambut, Kuala Lumpur, Rabu pagi jam 05:30 waktu setempat (04:30 WIB). Padahal mantan wakil PM Malaysia itu Rabu pukul 10:30 dijadwalkan memberikan keterangan di Jabatan Agama Islam Wilayah Persekutuan (JAWI), terkait dengan tuduhan terhadapnya bahwa ia telah melakukan sodomi terhadap stafnya Mohd Saiful Bukhari Azlan, . Anwar Ibrahim datang ke JAWI dengan didampingi istrinya Dr Wan Azizah Wan Ismail dan pengacaranya Kamar Ainiah Kamaruzaman. Tidak ada upaya penangkapan ketika pemimpin oposisi itu tiba di gedung JAWI di Kuala Lumpur. Isu Anwar akan ditahan muncul ketika elit politik Malaysia tetap ngotot membawa kasus sodomi itu ke pengadilan. Koran Berita Harian menurunkan berita utama pada halaman satu bahwa kejaksaan Malaysia sudah melimpahkan berkasnya ke pengadilan. Kasus tersebut akan segera dimulai pembicaraan di pengadilan kemudian Anwar Ibrahim akan ditahan. Oleh sebab itu, para wartawan sudah menunggu di rumah Anwar sejak dinihari. Kejaksaan mempercepat proses pengadilan karena BPR (Badan Pencegah Rasuah/Suap), seperti KPK di Indonesia, bertindak cepat atas laporan Anwar Ibrahim bahwa kepala kejaksaan Malaysia saat ini, Abdul Gani Patail, melakukan manipulasi data ketika kasus sodomi Anwar tahun 1998, saat menjadi jaksa. Percepatan pelimpahan kasus tersebut ke pengadilan juga disebabkan beredarnya hasil pemeriksaan seorang dokter di RS Purawi, Kuala Lumpur, Dr Mohamed Osman Abdul Hamid, terhadap Mohd Saiful Bukhari Azlan -- yang menyatakan tidak ada bukti Mohd Saiful disodomi. Mohd Saiful datang ke RS Pusrawi untuk memeriksa anusnya, yang katanya, habis disodomi Anwar. Dokter Mohamed Osman mengeluarkan hasil pemeriksaan yang menyatakan tidak ada tanda-tanda sodomi. Mohd Saiful kemudian datang dan memberikan pengaduan kepada polisi, Sabtu, 28 Juni 2008, setelah datang ke RS Pusrawi. Polisi kemudian membawa Mohd Saiful ke RS Kuala Lumpur. RS Kuala Lumpur tampaknya memberikan keterangan yang berbeda dengan RS Pusrawi. Pemeriksaan RS Kuala Lumpur yang akan diajukan kejaksaan Malaysia sebagai bukti kasus sodomi itu ke pengadilan. Laporan Dr Mohamed Osman kemudian beredar di beberapa internet seperti Suara Keadilan Online dan Malaysia Today Online, sehingga membuat para pejabat politik Malaysia "kelimpungan". Anwar Ibrahim meminta kepada polisi agar menghentikan kasus itu terkait beredarnya hasil pemeriksaan dokter di RS Pusrawi. Anwar mengatakan kasus sodomi itu adalah untuk menghentikan langkah politiknya ikut pemilihan anggota parlemen wilayah Kulim dalam waktu dekat. Setelah menjadi anggota parlemen, pertengahan September 2008, Anwar diperkirakan akan mengambilalih kekuasaan dan menjadi PM Malaysia yang baru. Rapat tertinggi dilakukan di Putrajaya, Selasa malam, untuk mengemas kasus pengadilan sodomi tersebut yang akan segera digelar di pengadilan. (*)
Copyright © ANTARA 2008