Jakarta (ANTARA) - Ilmuwan astrofisika asal Swiss, Michel Mayor mengatakan manusia tidak akan dapat melakukan migrasi ke planet di luar tata surya (eksoplanet) dan harus serius memperhatikan perubahan iklim di bumi.
Mayor yang meraih Penghargaan Nobel Fisika 2019 karena telah meneliti dan mendeteksi keberadaan eksoplanet, seperti dikutip The Next Web, Minggu, mengatakan planet-planet luar tata surya itu sangatlah jauh.
"Bahkan dalam kasus yang paling optimistis pada sebuah planet yang dapat dihuni manusia, itu adalah planet yang sangat jauh. Katakan, hanya beberapa lusinan tahun cahaya, yang itu tidaklah banyak, merupakan planet terdekat dan tetangga," ujar Mayor.
Baca juga: Astronom temukan 100 lebih planet baru
Baca juga: 1.284 planet ditambahkan ke daftar dunia di luar tata surya
Profesor di Departemen Astronomi Universitas Jenewa itu mengatakan durasi untuk melakukan perjalanan ke eksoplanet itu harus dipertimbangkan dengan matang.
"Kita membicarakan tentang ratusan juta hari menggunakan semua perbekalan yang kita punya saat ini," katanya tentang durasi perjalanan migrasi ke planet yang mungkin dihuni manusia.
Dibanding memfokuskan mimpi untuk mengkoloni planet-planet di galaksi, Mayor mengatakan, "Kita harus merawat planet kita," katanya kepada AFP.
Baca juga: Dipakai ponsel hingga mobil, penemu baterai lithium-ion sabet Nobel
Baca juga: Pegiat iklim Greta Thunberg menangkan 'Penghargaan Nobel alternatif'
Pria berusia 77 tahun itu mengatakan semua pernyataan tentang kemungkinan migrasi ke planet-planet lain di luar tata surya merupakan "sangat gila".
"Musnahkan semua pernyataan yang menyebut, 'Oke, kita akan pergi ke planet yang dapat dihuni jika suatu saat tidak dapat memungkinkan hidup di Bumi'," ujarnya.
Penghargaan Nobel Fisika 2019 diraih Mayor bersama rekannya, Didier Queloz, yang juga melakukan penelitian tentang ekso-planet.
Selain mereka, peneliti asal Princetown University New Jersey, AS, James Peebles juga meraih Penghargaan Nobel Fisika 2019 terkait karya "Penelusuran Teoritis dalam Kosmologi Fisika".
Baca juga: Ketika Teori Relativitas Einstein dipakai untuk jejak eksoplanet
Baca juga: Punya air 250 kali lebih banyak dari Bumi, adakah kehidupan di planet ini?
Penerjemah: Imam Santoso
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019