Jakarta (ANTARA) - Pelari Kenya Eliud Kipchoge mencatatkan sejarah baru dengan finis kurang dari dua jam dalam lari marathon INEOS 159 Challenge di Wina, Austria, Sabtu.
Kipchoge menjadi manusia pertama yang membukukan waktu di bawah dua jam, yakni 1 jam 59 menit 40,2 detik, setelah dia juga mencatatkan rekor dunia lari marathon dalam waktu 2 jam 1 menit 39 detik di Berlin Marathon, September lalu.
"Aku merasa menjadi manusia paling bahagia hari ini. Semoga ini menjadi inspirasi bahwa tidak ada batasan bagi siapapun (untuk berprestasi)," kata Kipchoge dikutip dari AFP.
"Sejak kilometer pertama, aku sudah merasa nyaman. Aku sudah latihan untuk bisa seperti itu selama 4,5 bulan. Dan yang terpenting, aku telah memberikan seluruh jiwa dan pikiranku untuk bisa berlari kurang dari dua jam."
Selama di lintasan, pelari berusia 34 tahun itu berlari di belakang mobil serta ditemani oleh 41 pelari pacemaker yang membantu mengatur ritme larinya.
Kipchoge mampu mempertahankan ritmenya hingga 2,5 menit per kilometer. Ia melewati garis finish sambil tersenyum dan mengatakan bahwa itu adalah "momen terbaik dalam hidupku."
Pendiri sponsor utama acara tersebut, Ineos, Jim Ratcliffe tak percaya dengan hasil yang ditorehkan oleh pelari Kenya itu.
Baca juga: Pelari marathon Kenya pecahkan rekor dunia di Berlin
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2019