Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy resmi menutup Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) 2019, menjanjikan bahwa acara itu akan diselenggarakan setiap tahun.
"Mudah-mudahan ini adalah awal kebangkitan kebudayaan nasional kita," kata Muhadjir dalam pidato penutupan di Istora Senayan, Jakarta pada Sabtu malam.
Berkaca dari keberhasilan PKN 2019, dia mengharapkan bahwa pemerintah daerah akan mengadakan kegiatan serupa di tingkat daerah.
Dari hasil pekan kebudayaan daerah itu, ujarnya, diharapkan akan muncul pertunjukan kebudayaan berkualitas yang dapat diangkat ke festival nasional.
Baca juga: Taman budaya se-Indonesia meriahkan Pekan Kebudayaan Nasional 2019
Muhadjir sendiri menjanjikan bahwa PKN akan menjadi acara tahunan sebagai bentuk usaha untuk mengangkat kebudayaan Indonesia, sebagai simbol kekayaan budaya Indonesia.
"InsyaAllah akan kita selenggarakan setiap tahun dan kita pastikan anggarannya ada," tegas Muhadjir, meski dia tidak merinci jumlah anggaran yang akan disediakan setiap tahunnya
Dalam kesempatan itu dia juga meminta agar masyarakat mendoakan Menkopolhukam Wiranto yang dirawat karena penusukan di Pandeglang, Banten. Dia juga meminta agar semua warga ikut mendoakan yang terkena bencana alam seperti di Maluku dan konflik sosial seperti di Papua.
Baca juga: Indonesia kini miliki Indeks Pembangunan Kebudayaan
Acara penutupan Pekan Kebudayaan Nasional 2019 diramaikan oleh pagelaran budaya-budaya Indonesia baik tradisional dan kontemporer yang dilakukan oleh Swara Gambira, menampilkan tarian yang diiringi musik tradisional dan alunan lagu modern.
Sebanyak 28 taman budaya dari 34 provinsi dan 514 kabupaten serta kota meramaikan Pekan Kebudayaan Nasional 2019 yang diselenggarakan selama sepekan.
Baca juga: Permainan tradisional meriahkan Pekan Kebudayaan Nasional
Baca juga: Mendikbud: Pekan Kebudayaan Nasional menuju even internasional
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019