Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Selasa pagi, menerima kunjungan kehormatan Presiden organisasi negara-negara pengekspor minyak (OPEC) Chakib Khelil. Kepala Negara akan menerima Khelil yang berasal dari Aljazair itu di Kantor Kepresidenan pada pukul 11.00 WIB. Keduanya diperkirakan akan membicarakan seputar permasalahan fluktuasi harga minyak mentah dunia yang memberikan kontribusi terhadap terjadinya krisis energi. Seperti dikutip dari AFP, harga minyak mengalami kenaikan Selasa pagi WIB, setelah kelompok militan menyerang saluran pipa milik Royal Dutch Shell di Nigeria, sehingga mendorong raksasa energi Inggris-Belanda ini mengurangi produksinya. Kontrak utama New York, minyak mentah jenis "light sweet" untuk pengiriman September, menguat 1,46 dolar AS menjadi ditutup pada 124,73 dolar AS per barrel. Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman September meningkat 1,32 dolar AS menjadi mantap pada 125,84 dolar AS per barrel. Harga minyak telah melesat ke rekor tertinggi di atas 147 dolar AS per barrel pada 11 Juli, karena mata uang AS melemah dan memuncaknya ketegangan Barat dengan Iran. Harga minyak telah turun lebih dari 20 dolar AS di tengah kekhawatiran pelambatan ekonomi global yang dapat menekan permintaan energi, terutama di Amerika Serikat, konsumen minyak terbesar dunia. Pada Sabtu pekan lalu Chakib Khelil mengatakan harga minyak dapat jatuh menjadi antara 70 hingga 80 dalar AS per barrel, jika dolar AS menguat dan kekhawatiran atas Iran berkurang. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008