Para pelaku aksi petualangan berbahaya ini bertanggung jawab atas semua konsekuensinya, termasuk polusi yang ditimbulkan terhadap lingkungan
New York (ANTARA) - Harga minyak naik tajam pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), karena investor mengamati dengan cermat perkembangan terbaru dari dua ledakan yang menghantam kapal tanker minyak Iran di Laut Merah, yang memicu kekhawatiran atas gangguan dalam produksi minyak mentah di wilayah tersebut.
Haga minyak mentah yang menjadi patokan di AS, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November menguat 1,15 dolar AS menjadi 54,70 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Desember naik 1,41 dolar AS menjadi ditutup pada 60,51 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Dua ledakan terpisah diduga peluru kendali menghantam kapal tanker minyak Iran di Laut Merah, sekitar 60 mil dari kota pelabuhan Jeddah, Arab Saudi, pada Jumat pagi (11/10/2019), kantor berita resmi IRNA melaporkan.
Ledakan itu, kemungkinan disebabkan oleh "serangan rudal," menyebabkan kerusakan serius pada kapal tanker dan minyak tumpah ke laut, kata laporan itu.
Pakar teknis saat ini sedang menyelidiki penyebab insiden itu, tambahnya.
Kementerian Luar Negeri Iran pada Jumat (11/10/2019) menyatakan keprihatinan atas tumpahan minyak dari kapal tanker minyak Iran yang rusak, yang dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan.
"Para pelaku aksi petualangan berbahaya ini bertanggung jawab atas semua konsekuensinya, termasuk polusi yang ditimbulkan terhadap lingkungan," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Abbas Mousavi dalam sebuah pernyataan.
Demikian laporan yang dikutip dari Xinhua.
Baca juga: Akhir pekan, harga emas turun 12,2 dolar tertekan pasar saham AS
Baca juga: Dolar jatuh ke level terendah 3 bulan, pembelian aset aman mereda
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019