Balikpapan, (ANTARA News) - Sebuah mobil pintar pemberian Ibu Ani Yudhoyono kepada Pemkot Balikpapan pada Senin (16/6) lalu, hingga saat ini masih diparkir atau disimpan saja di halaman gedung Pemkot Balikpapan, karena belum adanya STNK.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Kabag Humas) Pemkot Balikpapan, Doortje Marpaung di Balikpapan, Senin mengatakan belum berfungsinya mobil pintar tersebut lantaran belum memiliki Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).
"Saat ini ( untuk pengurusan, red) baik STNK maupun kelengkapan surat-surat untuk kendaraan sudah kita lengkapi administrasinya," ujar Doortje.
Selanjutnya mobil pintar ini akan segera dioptimalkan, untuk kebutuhan di masyarakat sebagai upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memberikan buku-buku pengetahuan dan pendidikan.
"Selain itum supir yang akan digunakan untuk menjalankan mobil pintar ini akan dibuat outsourcing(diambil dari luar, red) ," katanya.
Selain itu untuk kebutuhan bahan bakar untuk mobil pintar diurus oleh bagian umum dengan menggunakan dana bantuan sosial (bansos) dalam mekanismenya.
Baik mobil pintar maupun motor pintar ini, diberikan kepada 14 kabupaten/kota di Kalimantan Timur (Kaltim), yang berisi buku-buku ilmu pengetahuan dan keterampilan yang merupakan sentral buku, kemudian ada sentral media, sentral permainan dan sentral panggung.
Mobil pintar sendiri pertama kali diluncurkan oleh SIKIB (Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu) pada tanggal 18 Mei 2005, dan Ani Yudhoyono sebagai ketua.
Tidak hanya mobil pintar dan motor pintar yang akan diberikan pada saat itu, tetapi juga kapal pintar dan akan diberikan untuk dua Korem yakni di Kalimantan Barat (Kalbar) dan Kaltim.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008