Jakarta (ANTARA News) - PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) mengantongi laba bersih Rp710,35 miliar pada semester pertama 2008, naik 135 persen dari periode sama tahun sebelumnya yang hanya Rp302,22 miliar. Menurut Investor Relation PTBA Nurtimah Tobing di Jakarta, Senin, melonjaknya laba bersih PTBA terutama didukung oleh naiknya harga rata-rata batubara baik di pasar lokal maupun ekspor. Harga jual batubara tertimbang di pasar ekspor sepanjang semester pertama 2008, naik 40 persen menjadi 63,63 dolar AS per ton, sedangkan periode sama tahun lalu hanya 45,44 dolar AS per ton. Sementara harga jual rata-rata tertimbang di pasar lokal naik 30 persen menjadi Rp435.926 per ton. Naiknya harga jual tersebut mendorong juga pertumbuhan penjualan perseroan menjadi Rp2,888 triliun atau tumbuh 58 persen. Sementara laba usaha naik 163 persen menjadi Rp959,459 miliar dibandingkan sebelumnya Rp364,373 miliar. Dari sisi volume penjualan, perseroan mencatat peningkatan volume penjualan dari 5,07 juta ton pada semester I 2007 menjadi 5,85 juta ton pada semester I 2008. Komposisi volume penjualannya terdiri dari 63 persen untuk pasar domestik, dan sisanya 37 persen untuk ekspor. Dia menambahkan, pada akhir 2008 perseroan menargetkan volume penjualan 13 juta ton, atau naik 20 persen dibandingkan realisasi tahun 2007. Perseroan juga akan melakukan perhitungan ulang terhadap jumlah cadangan tertambang (mineable reserve) yang dimiliki. "Pelaksanaannya akan dilakukan oleh pihak ketiga. Sebab, jumlah mineable reserve 1,85 miliar ton dipublikasikan berdasarkan perhitungan tahun 2002. Saat itu, reference price untuk term kontrak di pasar dunia hanya 31,85 dolar AS per ton," katanya. "Sebagai perbandingan reference price untuk term kontrak tahun 2008 adalah 125 dolar AS per ton. Dengan demikian, jumlah mineable reserve perseroan akan meningkat signifikan karena semakin tinggi harga batubara, akan semakin banyak resources yang ekonomis untuk ditambang," tambahnya. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008