Jimbaran (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya Dr Sjahrir yang merupakan anggota Dewan Pertimbangan Presiden bidang ekonomi. "Kita kehilangan Dr Sjahrir, penyakit yang dideritanya sebenarnya belum lama, tapi ini semua kehendak Yang Maha Kuasa," kata Presiden usai melakukan pertemuan dengan Prof. Muhammad Yunus, pendiri Gremeen Bank di Jimbaran Bali, Senin. Menurut Kepala Negara, Sjahrir merupakan salah satu tokoh ekonomi yang kritis dalam menyampaikan pandangannya dan mengemukakan persoalan apa adanya. "Dalam pengembangan kebijakan ekonomi selama ini, beliau betul-betul sangat membantu saya sebagai Presiden dan kepala pemerintahan. Saya doakan semoga almarhum bisa diterima di sisi-Nya," kata Presiden. Presiden menambahkan telah menghubungi istri Sjahrir yang masih berada di Singapura melalui telepon dan mengharapkan keluarga tabah dalam menghadapi hal ini. Juru Bicara Kepresidenan Andi Mallarangeng memastikan Presiden melayat ke rumah duka pada Senin (28/7) malam Jl. Menteng No. 15, Jakarta Pusat. "Jam belum ditentukan dan tergantung kedatangan jenazah dari Singapura dan kesiapan di rumah duka," katanya. Sjahrir meninggal pada Senin (28/7) pukul 08.00 pagi di RS Mount Elizabeth Singapura setelah menjalani perawatan karena penyakit paru-paru. Jenazahnya, menurut Sekretaris Ketua Watimpres, Iwanshah Wibisono, diterbangkan dari Singapura dengan SQ 966 dan jadwal keberangkatan sekitar pukul 18.45 waktu setempat. Jenazah dijadwalkan tiba di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, sekitar pukul 19.20 WIB. (*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008