Mataram (ANTARA) - Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat melalui tim subdit III direktorat reserse narkoba (ditresnarkoba) mengamankan setengah kilogram lebih narkoba jenis sabu-sabu asal Thailand dari seorang pria asal Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur.
"Pria yang kita amankan dengan barang bukti setengah kilogram lebih ini berinisial AD, asal Pringgasela, Lombok Timur," kata Direktur Reserse Narkoba (Dirresnarkoba) Polda NTB Kombes Pol Sudjarwoko dalam jumpa persnya yang didampingi pihak Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean C Mataram di Mataram, Jumat.
Sudjarwoko mengatakan, keberhasilan Polda NTB mengamankan barang bukti narkoba dan pelaku AD berawal dari koordinasi dengan pihak bea cukai yang menjalankan tugas di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (Zamia).
Baca juga: WNI ditangkap di Filipina karena bawa 8 kilogram sabu
Baca juga: Polda Jabar temukan 13 Kg sabu dibungkus plastik teh
Baca juga: BNN gagalkan penyelundupan 38 kg sabu-sabu di Kaltim
"Informasinya menyebutkan kalau ada paket kiriman barang dari luar negeri yang masuk melalui bandara dan dicurigai berisi narkoba," ujarnya.
Kecurigaan itu, kata dia, dikuatkan dengan hasil pemeriksaan barang yang dilakukan petugas bea cukai. Barang tersebut bukannya dibongkar, namun kecurigaan petugas muncul setelah paketannya melewati pemeriksaan x-ray yang ada di bandara.
Namun demikian, informasi yang ditindaklanjuti Tim Subdit III Ditresnarkoba Polda NTB tersebut tidak langsung diamankan, melainkan diikuti hingga barang tersebut sampai kepada si penerimanya.
"Setelah tim melakukan pemantauan, tim melihat ada seorang pria yang datang mengambil paketan. Setelah barang berada ditangan, tim langsung mengamankan pelaku," ucapnya.
Pengamanan tersebut, jelasnya, dilakukan pada Rabu (9/10) siang, sekitar pukul 14.30 Wita, di Jalan Lintas Laskar, Dusun Berumbun, Desa Danger, Kecamatan Masbagik, Kabupaten Lombok Timur.
Baca juga: Pesan sabu di rutan, Umar Kei dilarang dijenguk dalam waktu tertentu
Dari hasil penggeledahan paketan barangnya, polisi menemukan dua pasang sandal wanita, tiga kaos oblong, dua kerudung, dan tiga peci. Telepon genggam dan dompet milik pelaku DA serta tanda bukti terima paketan turut diamankan.
"Untuk narkobanya, ditemukan petugas kami dari dalam hak sandal. Dalam masing-masing hak sandal itu ditemukan satu poket besar serbuk kristal putih," katanya.
Setelah diamankan dan ditimbang kembali, berat empat poket besar narkoba tersebut mencapai 546,59 gram.
"Dari penangkapan ini, pelaku mengakui kalau barang haram tersebut adalah miliknya dia yang dikirim oleh rekannya langsung dari Thailand," ucap Sudjarwoko.
Lebih lanjut, AD yang kini telah mendekam dibalik jeruji besi Rutan Polda NTB dan telah ditetapkan sebagai tersangka dijerat dengan pidana Pasal 112 Ayat 2, Pasal 114 Ayat 2 Undang-Undang RI Nomor 35/2009 tentang Narkotika.
"Karena barang bukti narkobanya (sabu-sabu) melebihi lima gram, pelaku terancam pidana hukuman mati, seumur hidup atau paling singkat enam tahun dan paling lama 20 tahun penjara," ujarnya.
Baca juga: BNN gagalkan 20,57 kg sabu-sabu jaringan Malaysia di rumah oknum sipir
Baca juga: Kejati Sumut ajukan kasasi vonis bebas sopir bawa sabu-sabu
Baca juga: Polsek Tambora ringkus pengedar sabu di kamar kos
Pewarta: Dhimas Budi Pratama
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019