Ankara, (ANTARA News/Xinhua/AFP) - Korban jiwa akibat ledakan dua bom di Istanbul, Turki, Ahad larut malam, naik jadi 11 (menurut AFP, 15), dan sebanyak 30 orang lagi cedera, demikian laporan stasiun televisi swasta Turki, NTV. Menurut laporan itu, dua bom meledak berturut-turut di satu daerah perhentian bus di Istanbul, Ahad larut malam, ketika banyak orang sedang melewatkan akhir pekan mereka di sana.Jumlah korban diduga akan bertambah. Bom pertama menimbulkan ledakan kecil di satu tempat sampah di permukiman Gungoren di tepi barat bergaya Eropa di kota Turki itu. Ledakan kedua lebih kuat dan terjadi beberapa menit kemudian dalam jarak beberapa meter sewaktu orang mulai berkumpul di tempat ledakan pertama, kata NTV. Citra yang ditayangkan oleh NTV memperlihatkan kepanikan di tempat ledakan; banyak orang bersimbah darah dan berlarian dari tempat ledakan, yang dipenuhi puing dan pecahan kaca. Beberapa kelompok petugas pemadam dan pekerja darurat dikerahkan ke tempat kejadian dan polisi membuat parameter keamanan. Stasiun televisi lokal mulanya melaporkan bahwa ledakan tersebut disebabkan oleh gas bocor. Pihak berwenang meremehkan pendapat bahwa pemberontak kelompok terlarang Partai Pekerja Kurdistan (PKK) bertanggung jawab atas ledakan itu, dan menyatakan terlalu dini untuk mengatakan siapa yang bertanggung jawab. Para pejabat pemerintah dilaporkan akan mempelajari gambar yang diambil oleh kamera pengawas di dekat tempat ledakan. Pada waktu lalu, banyak serangan di Istanbul telah dituduhkan pada PKK, yang dipandang sebagai kelompok teroris oleh Turki dan negara Barat. Organisasi gerilyawan Kurdi tersebut telah memerangi pemerintah sejak 1984 untuk mendirikan negara merdekat bagi etnik Kurdi di bagian tenggara Turki.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008