Kairo (ANTARA) - Al Houthi yang mengendalikan ibu kota Yaman, Kamis, menawarkan pemerintah Yaman yang diakui secara internasional pertukaran 2.000 tahanan setelah kelompok tersebut secara sepihak membebaskan ratusan tahanan pada September lalu.
Hal itu menjadi sinyal terbaru untuk meredakan ketegangan dari pihak al Houthi dukungan Iran, yang selama empat tahun lebih telah berjuang melawan koalisi pimpinan Saudi yang loyal terhadap pemerintah Yaman yang digulingkan dari kekuasaan di ibu kota Sanaa pada akhir 2014.
"Kami memberitahu mediator setempat bahwa kami siap melakukan pertukaran tahanan dalam kurun waktu sepekan. Kami sedang menunggu respons dari pihak lain," kata ketua komite urusan luar negeri al Houthi, Qader al-Murtada, yang dikutip stasiun TV Al Masirah milik kelompok tersebut.
Ia menyebutkan tawaran itu akan melibatkan 2.000 tahanan dalam "tahap pertama."
Tidak ada tanggapan langsung dari pemerintah Yaman mengenai hal itu.
Al Houthi September lalu mengusulkan untuk menghentikan peluncuran rudal dan 'drone' ke Arab Saudi jika koalisi Muslim Sunni menyudahi serangan udaranya terhadap Yaman. Mereka lantas membebaskan ratusan tahanan dalam sebuah langkah yang disambut baik oleh PBB, yang berupaya menghidupkan kembali proses perdamaian yang terhenti.
Sumber: Reuters
Baca juga: Institut Al-Azhar kutuk serangan rudal Al-Houthi ke Makkah
Baca juga: Al-Houthi tetapkan tenggat tiga-hari bagi penyerahan kekuasaan di Yaman
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2019