Depok, (ANTARA News) - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Tifatul Sembiring mengungkapkan, sebanyak 800 ribu kader PKS telah siap mendukung tercapainya target 20 persen suara pada Pemilu 2009. "Kader kita telah siap semuanya untuk menghadapi Pemilu 2009," kata Tifatul, usai menghadiri Konsolidiasi Akbar Pemenangan Pemilu 2009, DPD PKS Kota Depok, Jawa Barat, di Depok, Minggu. Ia mengatakan, jika PKS bisa meraih 20 persen suara maka akan mencalonkan presiden dari kalangan internal partai yang usianya dibawah lima puluh tahun (Balita). "Kita siapkan kader-kader muda untuk presiden," katanya. Menurut dia, bukan Capres saja yang PKS siapkan dari kalangan muda, untuk jabatan menteri juga disiapkan kader muda yang berusia antara 30-40 tahun dan diplomat-diplomat muda yang berusia sekitar 30 tahun. Ia menjelaskan, kader PKS yang masih muda juga telah diajukan dalam Pilkada, seperti Pilkada Jabar yang dimenangkan kader PKS, Ahmad Heryawan yang masih berusia muda yaitu 42 tahun. "Jadi PKS telah melakukan ini jauh sebelumnya, bukan pada pilpres saja," katanya. Tifatul juga mengatakan, tidak benar pengajuan Capres usia Balita merupakan upaya menjegal Capres dari kalangan tua. "Tidak ada UU yang membatasi usia calon presiden. Jadi dimana upaya penjegalan tersebut," katanya. Dia mengatakan, pernyataan tersebut jangan diartikan melarang kalangan tua untuk tampil sebagai Capres, tapi hal itu adalah sikap internal PKS yang akan mengajukan Capres di bawah lima puluh tahun. Itupun jika PKS memperoleh suara 20 persen pada Pemilu 2009. Mengenai fenomena meningkatnya angka golput pada Pilkada, Tifatul mengatakan, jangan risau dengan keadaan tersebut. "Memang perlu sosialisasi agar masyarakat mau berpartisipasi dalam Pemilu yang akan datang," katanya. "Saya menghimbau masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya," katanya. Himbauan juga disampakan Ketua MPR Hodayat Nurwahid. Ia mengharapkan dalam Pemilu 2009, masyarakat menggunakan hak pilihnya dan jangan golput. "Tidak semua Parpol jelek, dan tidak semua kandidat Capres jelek. Pasti ada yang baik," katanya. Menurut dia, banyaknya angka golput seharusnya juga menjadikan kritik kedalam kepada partai politik untuk berbuat yang lebih baik lagi bagi masyarakat.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008