Samarinda (ANTARA) - Batik Kuntul Perak binaan Pupuk Kaltim menerima Sertifikasi Produk Pengguna Tanda Standar Nasional Indonesia (SPPT-SNI) dari Badan Standardisasi Nasional (BSN).
Sertifikasi tingkat nasional tersebut terdiri dari dua jenis yakni SNI 8302:2016 untuk produk batik tulis dan SNI 8303:2016 untuk produk batik cap berdasarkan audit dan verifikasi Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro) Balai Besar Kerajinan dan Batik.
Sertifikat SPPT-SNI diserahkan Kepala BSN Bambang Prasetya kepada Pimpinan Batik Kuntul Perak Kadir Assegaf pada peringatan Bulan Mutu Nasional 2019 di Patra Hotel and Convention, Semarang, Jawa Tengah, Kamis.
"Alhamdulillah sertifikat SNI jadi pemacu semangat bagi kami untuk menghasilkan produk berkualitas yang sesuai standar, serta memberikan jaminan mutu kepada konsumen," ujar Kadir Assegaf dihubungi dari Samarinda.
Baca juga: Balai Besar Kerajinan dorong SNI batik
Dikatakannya, keberhasilan Batik Kuntul Perak meraih sertifikat SNI tak lepas dari peran Pupuk Kaltim yang selama ini telah membina serta mendorong kemajuan usaha untuk terus berkembang.
Begitu pula untuk proses sertifikasi dua produk yang diajukan tak lepas dari peran Pupuk Kaltim yang senantiasa membantu seluruh tahapan sejak awal.
Bahkan hanya dalam waktu satu bulan, Kadir mampu merampungkan seluruh persyaratan yang diwajibkan.
"Pastinya kami sangat berterimakasih kepada Pupuk Kaltim yang terus mendorong dan membantu proses sertifikasi untuk batik tulis dan cap. Semoga mitra binaan lainnya juga bisa menyusul," tutur Kadir.
Mewakili Manajemen Perusahaan, Sri Djuwani Ekowati mengatakan Pupuk Kaltim secara konsisten berkomitmen mendorong seluruh mitra binaan mendapat sertifikat SNI, untuk menjamin kualitas serta mutu produk yang dihasilkan.
Baca juga: BBKB dorong IKM ikuti SNI Batik
Hal itu bagian dari pendampingan serta pembinaan Perusahaan, sehingga target kemandirian masyarakat pada sektor usaha kecil dan menengah mampu tercapai, dengan realisasi serta hasil yang signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Ini salah satu bukti komitmen Pupuk Kaltim dalam menciptakan kemandirian masyarakat, serta peningkatan daya saing produk usaha melalui sertifikasi SNI,” kata Ekowati.
Ekowati memastikan Pupuk Kaltim terus berupaya mendorong sertifikasi produk mitra binaan secara berkesinambungan yang dilaksanakan bertahap setiap tahun, agar produk mitra binaan bisa sejajar bahkan mampu bersaing secara global dengan produk luar.
Begitu pula implikasinya terhadap usaha mitra binaan, dapat lebih maju dan berkembang seiring jaminan kualitas serta mutu dari setiap produk yang dihasilkan.
"Tahun lalu batik Beras Basah binaan kami juga telah mendapat sertifikat SNI, bahkan jadi batik pertama di Kaltim yang tersertifikasi BSN. Hal ini akan terus didorong Pupuk Kaltim kepada seluruh mitra binaan, agar usahanya makin maju serta bisa membuka peluang kerja lebih luas bagi masyarakat," tambah Ekowati.
Baca juga: SKNNI tumbuhkan semangat batik nasional kuasai pasar dunia
Pewarta: Arumanto
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019