Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Hilmar Farid mengatakan pemerintah pernah membantu sastrawan Eka Kurniawan untuk menghadiri pameran buku di Jerman yakni Frankfurt Book Fair.
"Kritiknya pada pemerintah tidak masalah, tapi baiknya juga perlu memberitahu juga bantuan pemerintah berikan seperti kunjungannya untuk hadir di Frankfurt Book Fair," ujar Hilmar di Jakarta, Kamis.
Dia menambahkan jangan sampai pernyataan Eka Kurniawan tersebut membuat sastrawan muda yang baru merintis berkecil hati, dan tidak tahu keadaan sebenarnya.
Baca juga: 51 tokoh terima Anugerah Kebudayaan Kemendikbud
Menurut dia, sejumlah upaya dilakukan Kemendikbud untuk meningkatkan kapasitas kepenulisan, mulai dari residensi hingga memfasilitasi untuk berkunjung ke pameran buku di luar negeri.
"Kalau baca seperti yang disampaikan Eka Kurniawan di media sosial, takutnya ada kekhawatiran mereka tidak akan dibantu. Padahal kondisinya tidak seperti itu."
Hilmar menambahkan bahwa keputusan menolak penghargaan Maestro Seni dan Tradisi, merupakan hak dari Eka. Pihaknya menghormati keputusan itu.
Baca juga: Pemerintah berencana beri penghargaan kepada Edhi Soenarso
Sebelumnya, sastrawan Eka Kurniawan menyatakan menolak menerima penghargaan itu, pasalnya pemerintah dinilai kurang peduli pada kebudayaan.
Eka yang juga penulis sejumlah novel laris seperti Cantik Itu Luka, Lelaki Harimau, itu menyatakan dalam media sosialnya, bahwa hadiah yang didapat yakni uang senilai Rp50 juta masih jauh dibandingkan yang diterima peraih medali dalam kejuaraan olahraga dunia.
Selain itu juga ada beberapa alasan seperti adanya maraknya pembajakan buku hingga razia buku oleh sejumlah aparat.
Baca juga: Tim tari pelajar Indonesia raih penghargaan di Inggris dan Georgia
Baca juga: Gramedia raih penghargaan literasi di Hari Buta Aksara Internasional
Pewarta: Indriani
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019