Brusssels, (ANTARA News) - Sejumlah kota di sekeliling dunia kembali melakukan unjuk rasa, Minggu, terhadap serangan Israel di Jalur Gaza.
Salah satu unjuk rasa terbesar terjadi di Brussels yang dihadiri sekitar 30.000 orang, menurut polisi. Insiden itu berakhir dengan kekerasan dengan seorang politikus regional luka ringan dan kaca jendela pecah.
Puluhan ribu mahasiswa, tokoh serikat perdagangan dan politisi berpawai melalui pusat Madrid untuk mengecam tindakan Israel di Gaza dan menyerukan perdamaian.
Beberapa anggota kerumuan massa itu memakai bendera Palestina untuk menunjukkan solidaritas mereka dengan rakyat Gaza.
Sekitar 4.000 orang berpawai melalui kota Bregenz di Austria barat, meskipun cuaca sangat dingin, penyelenggaranya mengatakan.
Di Prancis, organisasi yang mewakili badan-badan Muslim minta pada "semua politisi" untuk mengakhiri "tragedi yang menimpa siapapun di Gaza" dan mengundang umat Islam untuk "menyampaikan solidaritas mereka dengan bermartabat".
Demonstrasi juga terjadi di sedikit-dikitnya tiga kota di Italia.
Sementara itu, kelompok Yahudi juga mengadakan demonstrasi yang mendukung Israel dan mengecam HAMAS. Ribuan Yahudi Inggris berunjuk rasa di London tengah untuk minta perdamaian bagi warga di Israel dan Gaza.
Polisi memperkirakan kerumunan pada demonstrasi di Trafalgar Square itu sekitar 4.000 orang, tapi penyelenggaranya mengklaim kedatangan pengunjuk rasa mendekati 20.000 orang.
Demonstran-berlawanan yang memagari lapangan itu bernyanyi dalam demonstrasi itu, dengan melambaikan bacaan plakat "Kami semuanya HAMAS", "Boikot Israel", "Teroris Israel pengecut" dan "Akhiri blokade - Bicara dengan HAMAS".
Demonstrasi pro-Israel juga diadakan di beberapa kota di Jerman seperti Berlin, Frankfurt dan Munich, dengan pihak berwenang mengatakan semuanya 2.000 orang telah mengambil bagian dalam demonstrasi itu.
Charlotte Knobloch, presiden Dewan Pusat Yahudi di Jerman, mengatakan pada kerumunan massa di Munich bahwa "pertanggungjawaban semata-mata kematian warga sipil pada kedua belah pihak terletak pada HAMAS"
Polisi di Marseille, Prancis selatan, mengatakan sekitar 4.000 orang berbaris melalui kota itu untuk mendukung hak Israel untuk membela diri. Di Praha 200 orang keluar untuk mendukung Israel.
Di luar Eropa, demonstrasi pro-Palestina juga diadakan di Asia dan Afrika.
Di Aljazair saja, puluhan ribu orang berdemonstrasi, dengan 100.000 demonstran dilaporkan di kota Annaba di Aljazair timur dan 30.00 orang di Tiemcen di barat.
Di Hong Kong, lebih dari 1.000 mahasisiwa dan minoritas etnik mengambil baian dalam demonstrasi yang diorganisir oleh situs Internet jaringan kerja sosial Facebook.
Kelompok itu, yang membawa plakat dan spanduk, berpawai dari Taman Victoria ke konsulat jenderal AS untuk minta Amerika untuk berhenti mendukung serangan Israel di Gaza.
Di Indonesia, 20.000 umat Islam hari Minggu melakukan demonstrasi damai di ibukota Jakarta. Demonstran yang berasal dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu berkumpul di Museum Nasional di Jakarta dan berpawai melalui jalanan.
Serangan Israel ke Gaza berlanjut Minggu ketika pesawat melakukan lagi serangan udara, sementara tentara bentrok dengan pejuang Hamas meskipun ada permintaan internasional akan gencatan senjata ketika korban tewas mendekati 900 orang.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009
Palestina tidak boleh dipasok makanan dan senjata. klo berani buka dunk blokade-nya
KATROK!!!