Semarang (ANTARA News) - Kesenian Jawa wayang kulit dan kesenian Tionghoa liong samsie berbaur menjadi satu dalam kirab perayaan HUT Kongco Kwan Seng Tee Koen (Dewa Keadilan) di Kelenteng Hoo Hok Bio Semarang, Sabtu (26/7).Selain wayang kulit berbentuk gunungan yang dibawa empat peserta, tampak ada pula kesenian Jawa jaran kepang yang dimainkan empat orang.Meski acara ritual ini milik umat Tri Dharma, kelompok agama lain ikut pula memeriahkan, salah satunya musik rebana kesenian khas Islam."Mereka memang kita undang untuk memberikan sumbangan mengikuti kirab guna membuktikan bahwa kerukunan antara umat beragama memang terjaga," kata pembantu protokoler perayaan HUT Kongco Kwan Seng Tee Koen, Gunadi Dewantoro.Kirab dimulai dari Kelenteng Tay Kak Sie mulai pukul 14.00 WIB dengan jarak tempuh sekitar 4 kilometer. Rute melalui Gang Warung, Kranggan, Plampitan, Sebandaran, Jagalan, Pringgading, M.T. Haryono, Jagalan, Kapuran, Gang Cilik, Gang Besen, Wotgandul Timur, Gang Baru, dan berakhir di Kelenteng Hoo Hok Bio Gang Cilik.Ratusan warga yang tinggal di sekitar rute kirab sudah menanti di pinggir jalan sehingga kirab sempat membuat jalan yang dilalui macet. Kurang adanya koordinasi dan penjagaan di setiap perempatan atau pertigaan, membuat jalan bertambah macet karena kendaraan dari lawan arah nekat memasuki rute jalan yang dilalui peserta kirab. Empat belas kelenteng yang disinggahi rombongan kirab, antara lain San Ban Hien, See Hio Kiong, Wie Hwi Kiong, See Liem, Grajen, Hoo Hap, Cetya Setia Budi, Tiong Pek Bio, Rasa Dharma, Ling Hok Bio, Kwee Lak Kwa, Sio Hok Bio, dan Hoo Hok Bio. Peserta kirab tidak hanya berasal dari dalam kota, melainkan ada pula peserta dari luar daerah, yakni dari Kelenteng Losari Kediri, Tegowanu (Kabupaten Grobogan), dan Jakarta.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008