Jakarta (ANTARA News) - Pertandingan tinju dunia kelas bulu versi WBA antara juara bertahan Chris John dari Indonesia melawan Jackson Asiku dari Australia yang rencananya akan digelar di Jakarta pada Minggu (27/6) akhirnya dibatalkan, Sabtu, setelah kedua petinju tidak melakukan timbang badan.
"Setelah kami tunggu hingga jam 6 petang ini, ternyata Asiku tidak datang sehingga saya nyatakan pertandingan ini kami batalkan," kata supervisor dari WBA, Alain Kim di Jakarta, Sabtu.
Bakal batalnya pertandingan untuk mempertahankan gelar ke-10 bagi Chris John itu sudah menampakkan tanda-tandanya ketika promotor untuk pertandingan tersebut Soeryo Goeritno, pihak RCTI yang menjadi stasiun TV yang bakal menyiarkan langsung pertandingan tersebut, dan juga manajer Chris John, Craig Christian berselisih paham mengenai kontrak pertandingan.
Sementara itu, Ketua Komisi Tinju Indonesia (KTI) Anton Sihombing mengatakan, tinju Indonesia sedang mengajukan permohonan agar pertandingan antara Chris John melawan Asiku itu tidak dibatalkan namun hanya cukup ditunda saja hingga Nopember mendatang.
"Kami masih menunggu jawaban dari WBA tentang permohonan kami untuk bisa menjadikan pertandingan ini ditunda bukan dibatalkan," kata Anton Sihombing seusai pernyataan dari perwakilan WBA untuk Asia tersebut.
Rencana pertandingan itu sempat kisruh pada saat jumpa pers beberapa waktu lalu, dipicu gagalnya kesepakatan antara promotor dengan pihak manajemen Chris John yang sempat protes karena merasa uang muka bayaran yang mereka minta sejumlah 65 ribu dolar AS hanya diberi 45 ribu dolar AS oleh promotor.
Dua hari setelah itu, promotor beserta pihak RCTI saling menunjukkan kemampuan mereka menyediakan dana untuk bayaran tersebut, dan akhirnya ada kabar bahwa manajer Chris John menyatakan petinjunya siap bertanding, dan saat itu Jackson Asiku hadir pada acara tersebut namun Chris John tidak muncul.
Sementara itu pada acara resmi timbang badan pada Sabtu ini, justru Asiku yang tidak muncul namun Chris John yang muncul namun tidak melakukan timbang badan, dan akhirnya pihak perwakilan WBA menyatakan bahwa pertandingan kelas bulu tersebut dinyatakan batal.
Mundur sebagai promotor
Sedangkan promotor Soeryo Goeritno menyatakan bahwa dirinya akan bertanggungjawab terhadap kegagalan pertandingan tersebut.
"Meski pertandingan ini batal tapi saya tetap akan bertanggungjawab kepada WBA, meski saya harus kehilangan uang banyak, saya serahkan uang fee ini untuk para offisial," kata Soeryo Goeritno.
"Saya saat ini juga menyatakan mundur sebagai promotor tinju ini," tambahnya.
Soeryo Goeritno yang menampakkan emosinya saat kegagalan pertandingan kelas bulu dunia WBA itu, bahkan sesumbar ingin mengambil alih posisi sebagai manajer Chris John.
"Saya ingin jadi manajer Chris John, kalau perlu dia saya danai untuk mendapatkan pelatih tangguh, tidak perlu manajer asing bagi petinju Indonesia," katanya.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008