Jakarta (ANTARA) - Tara Basro mengaku pernah ditolak dalam sebuah proyek film walaupun sudah memiliki nama di jagat hiburan Tanah Air, dia merasa hal tersebut disebabkan karena wajahnya yang tidak cantik.
"Pernah sih karena untuk saat ini penampilan saya masih belum representable sebagai imej cantiknya orang-orang," kata Tara ditemui saat pemutaran perdana film "Perempuan Tanah Jahanam" di Jakarta, Kamis.
"Selama ini Indonesia itu kan yang cantik itu yang putih, rambut panjang, hidung mancung. Saya rasa itu bukan imej saya yang dilihat orang-orang," lanjut Tara.
Baca juga: Digantung terbalik, pembuluh darah Tara Basro pecah
Baca juga: Ajang FFI penting bagi perfilman Indonesia, kata Tara Basro
Peraih Piala Citra Pemeran Utama Wanita Terbaik 2015 itu, sudah mengalami jatuh bangunnya berkarir di industri film. Menurut dia, penolakan dan penerimaan karakter adalah hal yang biasa terjadi.
"Peran di sebuah film itu kan jodoh-jodohan ya. Karena bisa saja jadwal cocok, perannya tidak atau sebaliknya. Jadi banyak faktor yang menjadi pertimbangan," jelas Tara.
Pemain film "Gundala" itu melanjutkan sepanjang berkarir di dunia hiburan, dia pernah mengalami penolakan atau tidak dipercaya karena jumlah pengikutnya di media sosial tidak sebanyak jumlah pengikut aktris lainnya.
Untuk film "Perempuan Tanah Jahanam", Tara tetap melakukan casting meski sudah pernah terlibat pada beberapa film besutan Joko Anwar seperti "Pengabdi Setan" dan "A Copy of My Mind".
"Bang Joko sebagai film maker itu selalu memilih orang terbaik untuk perannya. Semua film Joko Anwar yang saya bintangi itu casting. Memang Bang Joko mau lihat dulu apakah cocok atau tidak buat karakternya," kata Tara.
Baca juga: Tara Basro ogah sendirian di lokasi syuting "Perempuan Tanah Jahanam"
Baca juga: Film favorit karya Joko Anwar versi Tara Basro
Baca juga: Tara Basro berbagi cerita seru syuting di Nepal
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2019