Depok, (ANTARA News) - Ketua Umum Partai Persatuan dan Keadilan Indonesia (PKPI) Meutia Hatta Swasono menyatakan siap mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan (Menneg PP), jika telah resmi menjadi Calon Presiden (Capres) dan UU menyatakan memang harus mengundurkan diri. "Kalau memang aturan seperti itu saya siap mundur," kata Meutia Hatta, disela-sela acara Talk Show dengan Tema Krisis di Depan Mata : Mencari Solusi Menghadapi Krisis Energi, di Balairung, Universitas Indonesia, Depok, Sabtu. Tim Perumus Rancangan Undang-Undang Pemilihan Presiden (RUU Pilpres) menyepakati kententuan bagi pejabat negara yang mencalonkan diri sebagai presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2009 wajib mengundurkan diri dari jabatannya paling lambat sembilan bulan sebelum pelaksanaan Pilpres. Kesepakatan tersebut telah dimasukkan dalam rumusan pasal 61 ayat 1 yang berisi menteri, pimpinan lembaga pemerintah nondepartemen atau pimpinan lembaga negara yang mencalonkan diri atau dicalonkan oleh parpol atau gabungan parpol sebagai calon presiden/cawapres harus mengundurkan diri dari jabatannya. Menurut dia, sebagai ketua umum partai memang dirinya ada yang mengusulkan untuk maju sebagai Capres 2009 mendatang. "Sebagai ketua umum partai saya bersedia menjadi Capres," jelasnya. Namun kata dia pencalonan dirinya sebagai capres masih harus menunggu hasil pemilu legislatif terlebih dahulu. Hingga saat ini belum ada partai yang mengajaknya dialog secara intensif untuk dicalonkannya sebagai capres maupun cawapres. Mengenai target suara yang akan di capai PKPI, Meutia mengatakan bahwa partainya akan mampu meraup suara di pemilu 2009 sebanyak lima juta suara. "Persaingan memang sangat ketat, tapi kami yakin bisa memperoleh jumlah suara tersebut," katanya. Saat ini kata dia partainya tengah mempersiapkan daftar calon legislatif untuk mewakili rakyat di parlemen baik tingkat kabupaten/kota, propinsi, ataupun pusat. Caleg tersebut lanjut dia masih dalam penggodokan dan diharapkan akan terjaring orang-orang yang benar-benar berkualitas. Meutia lebih lanjut mengatakan caleg tersebut minimal akan diisi oleh kalangan perempuan minimal 30 persen. "30 persen hanya patokan syukur-syukur beisal lebih," jelasnya. (*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008