Blitar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Blitar, Jawa Timur, terus mendampingi warga Blitar yang kini telah pulang kembali ke rumahnya dari Wamena, Papua, dengan membantu memulihkan psikologis mereka.
"Sekarang yang sakit sudah kami bawa ke rumah sakit, kami urus gratis. Yang lain kami cek biar tenang dulu," kata Kepala Dinas Sosial Kabupaten Blitar Romelan di Blitar, Kamis.
Ia mengatakan, pemkab tentu memberikan perhatian pada pengungsi Wemena yang merupakan warga Blitar. Jika data mereka seperti kartu tanda penduduk (KTP) maupun keperluan administrasi lainnya hilang, pemerintah akan membantu pengurusannya.
"Setelah itu saya data dulu, apa yang tidak punya misalnya apakah masuk KIS, KTP. Saya juga meminta jika ada apa-apa segera menghubungi saya," kata dia.
Ia juga mengaku menjemput sendiri lima warga asal Kabupaten Blitar yang pulang dari Wemena Papua tersebut. Para pengungsi itu dijemput dari Surabaya, lalu dibawa ke Kabupaten Blitar. Bahkan, mereka juga dipertemukan secara langsung dengan Bupati Blitar Rijanto.
Menurut dia, hal itu dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab dan perhatian pemerintah kepada warganya. Terlebih lagi, mereka baru saja mengalami insiden yang tidak mengenakkan ketika berada di daerah tempat mereka bekerja.
Baca juga: Papua Terkini- BAZNAS utamakan pendekatan psikologi pengungsi Wamena
Ia mengatakan, kondisi kelima warga Kabupaten Blitar itu tidak semua baik. Untuk yang perempuan, harus dirawat karena ia mengalami stroke. Sakit yang dideritanya itu semakin tambah parah setelah insiden kerusuhan di Wamena tersebut.
"Ibunya itu kondisinya sakit. Awalnya tidak parah, tapi saat itu diajak lari pindah tempat. Jadi, tambah sakit, sekarang sudah dirawat di rumah sakit. Yang lainnya kondisinya sudah lebih baik," kata dia.
Terkait dengan rencana ke depan dari warga Blitar yang mengungsi dari Wamena tersebut, Romelan mengatakan tetap komunikasi dengan mereka. Jika nantinya mereka berminat untuk usaha di rumah, mereka bisa mencari pekerjaan yang cocok.
"Kalau inginnya mereka ke sana, sebab pekerjaan di sana. Mencari pekerjaan yang cocok tidak gampang. Mereka juga sudah menyatu dengan warga dan saat kejadian dilindungi warga Wamena. Makanya kami cari solusi," kata dia.
Lima warga Kabupaten Blitar yang merantau di Wamena, Papua itu antara lain Yudi Prasetyo, Edi Handoko, Siswo Daroeni, Endang, dan Samsudin. Kelima orang tersebut masih satu keluarga, warga Dusun Sumberagung, Desa Gledug, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar. Di Wamena, mereka membuka usaha bengkel.
Baca juga: Puluhan pengungsi Wamena pulang ke Malut
Baca juga: 88 Pengungsi diterbangkan kembali ke Wamena
Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019