Washuington (ANTARA News) - Sungai Mississippi kembali di buka untuk lintas perjalanan air yang sangat terbatas, Jumat (Sabtu WIB), atau dua hari berselang setelah sebuah kapal tanker yang mengangkut bahan bakar bertabrakan dengan sebuah kapal lainnya, demikian dikatakan oleh Patroli wilayah perairan Amerika Serikat (AS). Patroli wilayah perairan telah menutup area seluas 100 mil (160 km) dari wilayah tepi sungai dari pelabuhan New Orleans turun ke bawah hinhha ke Teluk Mexizo setelah tumpahan minyak dari kapal tanker Tintomara yang bertabarakan dengan sebuah kapal anggkutan batrang lainnya yang sebelumnya menabrak sebuah kapal lainnya yang sedang ditambatkan yang terjadi Rabu. "Patroli Peraiaran membuka arus lalu lintas di sungai itu mulai hari ini (Sabtu WIB) untuk penggunaan yang amat terbatas," kata Patroli Perairan dalam pernyataanya yang dikutip AFP. Perugas pembersih perairan telah mengupayakan untuk mengumpulkan sebanyak mungkin dari tumpahan 419.000 galon atau 1,6 juta liter bahan bakar yang masuk ke sungai. Pejabat pemerintah setempat mengatakan kepada warganya bahwa air minum di kota itu layak untuk diminum walaupun adanya peristiwa tumpahan minyak dari kapal tanker yang menimbulkan bau yang tak sedap di kota pelabuhan itu dan para ilmuwan segera melakukan operasi penyelamatan bagi hewan-hewan yang terkena tumpahan minyak. Kapal tanker yang tingginya 600 kaki (183 meter) tidak mengalami kerusakan namun tumpahan muatannya telah menyebabkan air sungai Mississippi menjadi kental dan berbau dari pelabuhan hingga sampai ke pusat kota New Orleans. Menurut Patroli Perairan kapal yang sedang ditambatkan yang ditabrak oleh kapal tanker tersebut tidak memiliki ijin untuk beroperasi di pelabuhan ketika itu, demikian keterangan yang disampaikan berdasarkan hasil penyelidikan Badan Kesalamatan Transportasi. Penutupan pelabuhan New Orleans memiliki dampak ekonomi yaitu kerugian sekitar 100 juta dolar per harinya sementara dampak bagi keseluruhan wilayah yang diakibatkan oleh tumpahan minyak diperkirakan 275 juta dolar per harinya, Kepala pelabuhan Times-Picayune, New Orleans, Gary La Grange. Masih belum jelas sampai kapan pelabuhan tersebut akan ditutup. Hingga Jumat (Sabtu WIB) kapal tanker tersebut masih tersungkur diair sementara para pekerja mencoba memberisihkan tumpahan muatan tanker itu. Jumlah pekerja yang mengerjakan pembersihan sungai yang tercemar akan ditambah setiap harinya ," kata juru bicara Patroli Perairan Thomas Blue kepada AFP sambil mebnambahkan bahwa 300 orang sudah terlibat dalam pekerjaan pembersihan dari tumpahan minyak. "Setiap kali terjadi peristiwa tumpahan minyak maka selalu ada kekhawatiran akan masalah lingkungan," kata Blue lagi. Dia juga mengatakan Patroli Perairan juga bekerja sama dengan Pusat Perikanan dan satwa liar AS serta dengan Badan Oseanografi AS. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008