Palolo (ANTARA News) - Korban banjir dan tanah longsor di Kecamatan Palolo, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng), pasca-bencana alam itu mulai terserang berbagai penyakit.
Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Palolo, dr Mardelina, di desa Rejeki, Sabtu, mengatakan bahwa para korban, khususnya mereka yang kini ditampung sementara di tempat pengungsian selama dua hari terakhir ini mulai terserang penyakit.
Ia menjelaskan, penyakit yang banyak diderita warga korban banjir dan tanah longsor adalah diare, gagal-gatal, malaria dan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).
Sesuai data, hingga kini sudah sekitar 113 warga pengungsi yang terindikasi terserang penyakit ISPA, diare dan maag, gatal-gatal, dan malaria. Juga tiga ibu hamil mendapat perawatan di puskesmas, dan dua diantaranya sudah dibawa keluarganya untuk berobat di Palu.
Semua korban yang terserang penyakit sudah mendapat pengobatan dari tim medis Puskesmas setempat.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Donggala, drg Anita B. Nurdin, secara terpisah menjamin stok obat untuk mengantisipasi berbagai penyakit yang muncul pasca bencana alam yang tersedia di Puskesmas Palolo cukup memadai.
Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten Donggala sehari setelah terjadi bencana banjir dan tanah longsor di dua desa Rejeki dan Berdikari, Kecamatan Palolo (21/7), langsung mengirim bantuan obat-obatan guna mengantisipasi munculnya berbagai jenis penyakit pasca bencana itu.
"Kalau pun stok mulai menipis, kami akan kembali mendroping obat secukupnya ke lokasi bencana," ujar Nurdin.
Bencana alam banjir dan tanah longsor, menyusul hujan deras yang mengguyur dataran Kecamatan Palolo dua hari terakhir itu, juga telah merengut korban jiwa satu orang, warga dusun Kawere-Were desa Rejeki.
Korban yang teridentifikasi bernama Harsini (22) tersebut tewas tertimbun tanah longsor.
Selain itu, bencana alam tersebut juga telah merusaki sejumlah rumah penduduk di desa Rejeki dan Berdikari, serta badan jalan desa menuju ke lokasi perkebunan masyarakat tertimbun longsoran tanah dan pepohonan serta batu-batuan.
Untuk menormalisasi kembali badan jalan yang tertimbun itu, Dinas Kimpraswil Kabupaten Donggala telah mengirim satu unit alat berat ke lokasi becna alam di dua desa di Kecamatan Palolo.
Kecamatan Palolo merupakan salah satu lumbung beras di Kabupaten Donggala. Juga merupakan sentra komoditi perkebunan kakao dan cengkeh. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008