Kinshasa (ANTARA News) - Sedikitnya 45 orang tewas dan 100 lain hilang setelah kapal yang membawa mereka tenggelam di sebuah sungai terpencil di Republik Demokratis Kongo (DRC), kata seorang pejabat pemerintah setempat, Jumat. Kapal itu tenggelam pada Selasa malam di sungai Ubangi, yang merupakan bagian dari perbatasan antara Kongo dan Republik Afrika Tengah. "Empatpuluh-lima mayat telah ditemukan sejauh ini," kata Mathieu Bela, komisaris daerah Ubangi Utara di wilayah utara jauh Kongo. Sebanyak 112 orang hilang, dan 25 penumpang selamat dalam kecelakaan itu, tambahnya. "Para penumpang adalah nelayan dan orang yang tinggal di tepi sungai itu," katanya dikutip Reuters. "Kecelakaan itu terjadi pada Selasa malam ketika kapal tersebut menabrak sebuah karang dalam keadaan gelap. Tidak ada tanda-tanda atau sinyal yang bisa membantu pelayaran." Bela menyatakan, pihak berwenang setempat tidak menerima bantuan baik dari pemerintah Kongo maupun Republik Afrika Tengah karena kurangnya informasi dan keadaan yang sulit ke wilayah itu. Nelayan termasuk diantara puluhan orang yang menggunakan perahu motor untuk menyeberangi sungai. Kelompok nelayan biasanya menyeberangi sungai Ubangi bersama para pedagang dengan kapal-kapal yang penuh sesak untuk mengangkut hasil tangkapan mereka dan berbagai barang lain ke pasar-pasar di kedua negara itu. Kongo adalah sebuah negara yang kaya mineral, namun hampir tidak ada jalan di luar kota utama di negara itu sehingga perjalanan biasanya dilakukan dengan pesawat terbang dan kapal yang melewati jaringan sungai yang luas. Kecelakaan seringkali terjadi karena beban yang berlebihan dan kurangnya perawatan pada kendaraan. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008