Port Harcourt, Nigeria (ANTARA News) - Orang-orang bersenjata menculik delapan pekerja minyak dalam tiga insiden terpisah di Delta Niger, kawasan Nigeria yang menghasilkan minyak, dalam 24 jam terakhir, kata bebeapa sumber keamanan, Jumat.Serangan pertama terjadi pada Kamis malam ketika sekitar selusin orang ditangkap di sebuah kapal di lepas pantai pulau Bonny. Beberapa dari mereka dibebaskan Jumat namun lima orang, yang diduga mencakup warga asing, masih ditahan."Kami belum mendengar kabar lebih lanjut dari penculik sejak itu," kata seorang pegawai keamanan swasta yang bekerja di industri minyak. Ia menyatakan, kapal itu bekerja untuk perusahaan perminyakan Italia Saipem SpA namun kewarganegaraan mereka yang diculik belum bisa dipastikan. Seorang jurubicara angkatan laut mengkonfirmasi bahwa beberapa pekerja asing diculik namun mereka tidak memiliki keterangan terinci. Serangan kedua terjadi pada Jumat pagi di kawasn industri minyak utama Port Harcourt ketika lebih dari selusin orang yang naik kapal-kapal cepat menculik dua insinyur minyak -- seorang Filipina dan seorang Nigeria --, kata pegawai keamanan itu. Orang-orang itu sedang berada di sebuah kapal yang bekerja untuk Damas Oil and Marine Services, sebuah perusahaan minyak lepas pantai, ketika mereka diculik. Belum ada tuntutan tebusan bagi pembebasan mereka, kata pekerja keamanan itu. Satu sumber keamanan pemerintah yang tidak bersedia disebutkan jati-dirinya memastikan bahwa seorang Filipina dan seorang Nigeria telah diculik. Dalam insiden ketiga, seorang Filipina diculik di darat di Port Harcourt ketika akan membeli jagung bakar. Penculik belum melakukan kontak, kata sumber-sumber keamanan. Belum jepas apakah ketiga penculikan itu dilakukan oleh kelompok yang sama. Port Harcourt adalah kota utama di Delta Niger. Kelompok-kelompok militan yang mengupayakan bagian lebih besar dari kekayaan alam bagi masyarakat setempat meluncurkan aksi sabotase terhadap instalasi minyak pada awal 2006 yang membuat produksi minyak Nigeria berkurang hingga seperlima. Kelompok kriminal juga memanfaatkan kondisi pelanggaran hukum dengan mengeruk keuntungan dari perdagangan minyak mentah curian dan penculikan pengusaha, politikus setempat dan warga asing dengan tuntutan uang tebusan. Reuters melaporkan, lebih dari 200 orang asing diculik di Delta Niger sejak awal 2006. Hampir semuanya telah dibebaskan tanpa cedera.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008