Jakarta (ANTARA) - Samsung baru saja menggandeng penyedia dompet digital GoPay dan DANA untuk layanan Samsung Pay, namun, mereka sejauh ini tidak ada rencana untuk membuat layanan uang elektronik.
"Tidak ada rencana jadi wallet. Kami tetap posisikan diri untuk memberi kemudahan bagi pengguna," kata Head of Marketing IT and Mobile Samsung Electronics Indonesia, Denny Galant saat peluncuran Samsung Pay di Jakarta, Kamis.
Samsung Pay beberapa waktu lalu memperkenalkan fitur Samsung Pay Cash di beberapa negara, berupa layanan kartu prabayar virtual, bekerja sama dengan Mastercard. Pengguna dapat mengatur batasan saldo di Samsung Pay Cash, sementara untuk pengisian saldo dapat melalui akun perbankan.
Baca juga: Layanan cashless Samsung Pay hadir di Galaxy Land
Baca juga: Samsung berhenti pasang Samsung Pay di ponsel budget
Samsung Pay telah digunakan di berbagai negara dan fitur yang ditawarkan disesuaikan dengan kebutuhan setiap negara pasar yang menjadi pasar Samsung. Di sejumlah negara, Samsung menawarkan pembayaran dengan kartu debit maupun kartu kredit melalui teknologi NFC yang ada di ponsel.
Samsung sejak beberapa bulan belakangan ini memperbarui beberapa model ponsel di lini Galaxy A dengan fitur NFC sehingga tidak lagi eksklusif milik ponsel premium seperti seri Galaxy S dan Galaxy Note. Tapi, untuk Samsung Pay di Indonesia, raksasa teknologi dari Korea Selatan ini memilih untuk menggunakan kode QR melihat kebutuhan pasar.
"Saat ini mitra kami banyak yang pakai kode QR. Maka, kami mendukung kode QR," kata Denny.
Samsung menyatakan tidak menutup kemungkinan mereka akan menggunakan NFC di Samsung Pay jika memang ada kebutuhan dari pasar.
Baca juga: "Samsung Pay" targetkan kemudahan transaksi digital
Baca juga: Samsung Pay luncurkan kartu tunai virtual
Baca juga: Samsung perluas layanan Samsung Pay ke sejumlah negara
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2019