Jakarta (ANTARA News) - Anggota Fraksi Partai Golkar (FPG) DPR RI Yuddy Chrisnandy menyatakan tekadnya untuk menjadi calon presiden (capres) untuk membuktikan "nyali" dan mengubah pandangan kaum muda Indonesia yang sampai saat ini belum menunjukkan tekad progresif untuk mencalonkan diri sebagai pemimpin nasional.Yuddy dalam dialektika demokrasi di press room DPR/MPR Jakarta, Jumat menegaskan, meskipun tekad awalnya adalah menguji "nyali" apabila publik menghendaki maka dia pun siap menjadi presiden. Program-program sudah disusun untuk mengatasi berbagai persoalan bangsa.Dia menyatakan, kaum muda Indonesia sampai saat ini belum banyak yang memiliki keberanian untuk menjadi pemimpin. Padahal kaum muda memiliki peluang dan potensi untuk bisa menyumbangkan pemikiran dan tenaganya sebagai pemimpin nasional."Saya ingin menciptakan medan magnet bahwa kaum muda harus berani menyatakan kesiapan menjadi pemimpin. Harus siap maju sebagai capres," katanya. Magnet itu akan terus dikibarkan sampai tercipta peluang baginya untuk menjadi presiden. Magnet yang dia ciptakan untuk membuka cakrawala baru dengan mulai munculnya tokoh muda yang berani menyatakan kesiapan untuk maju menjadi pemimpin nasional. "Belum banyak yang berani maju, tetapi setidaknya sudah ada Rizal Malarangeng yang fotonya dipasang di Semanggi dan juga Fajroel Rahman," katanya. Dalam hal usia pemimpin nasional, dia mengemukakan, Indonesia membutuhkan pemimpin yang memiliki energi kuat dan semangat membara seperti matahari di tengah hari atau saat azan dzhuhur. Kalau pemimpin yang muncul di saat azan zubuh, dinilai masih terlalu dingin. Begitu juga kalau pemimpin muda yang muncul dalam usia di saat orang muslim salat duha belum terlalu hangat. Tetapi pemimpin yang sudah berusia menjelang azan magrib dinilai sudah terlalu tua karena menjelang matahari terbenam (sunset). "Kita butuh pemimpin seperti azan dzuhur yang punya energi kuat dan semangat membara seperti kuatnya sinar matahari," katanya. Dia mengemukakan, pengalaman seseorang tidak menjadi jaminan bahwa orang itu akan mampu menjadi pemimpin. "Bung Karno, Pak Harto, Ibu Megawati, Gus Dur dan Pak Habibie, bahkan SBY tidak punya pengalaman ketika mengawali jabatannya sebagai presiden," katanya. Yuddy Chrisnandy menyatakan kesiapan sebagai presiden tepat pada usia ke-40 tahun pada 29 Mei 2009. Dia membandingkan Obama yang masih berusia 44 tahun. Begitu juga Pak Harto menjadi presiden ketika masih berusia 46 tahun dan Bung Karno berusia 44 tahun.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008