Ambon (ANTARA) - Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya delapan aktivitas gempabumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M=4,6.
"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi memiliki parameter update dengan magnitudo 5,2 pada pukul 13.39 WIT, diikuti gempa susulan sebanyak delapan kali," kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika kelas I Ambon, Sunardi, Kamis.
Episenter gempabumi terletak pada koordinat 3,57 LS dan 128,26 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 16 km arah Timur Laut Kota Ambon, Provinsi Maluku pada kedalaman 10 km.
Baca juga: Gempa bermagnitudo 5,2 terjadi di Pulau Ambon
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi di wilayah Ambon ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan sesar mendatar (strike slip fault).
Guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Ambon V MMI . Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.
Baca juga: Warga Ambon kembali panik akibat gempa
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Masyarakat diminta menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah, " katanya.
Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019