Jakarta (ANTARA) - Uji publik Komisioner Komisi Nasional Anti-Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) akan disiarkan langsung (live streaming) dari Jakarta pada 14-15 Oktober 2019 untuk mengundang masukan serta tanggapan masyarakat terkait calon-calon komisioner Komnas Perempuan terpilih.
“Kami mengundang masyarakat untuk hadir, memberikan pertanyaan, tanggapan serta masukan atas rekam jejak calon Komisioner Komnas Perempuan dalam uji publik itu. Selain mengundang masyarakat secara langsung memberikan pertanyaan dan masukan, publik juga bisa memberikan input melalui tautan yang ada saat ‘live streaming',” kata Ketua Panitia Seleksi, Usman Hamid mengatakan dalam jumpa pers di kantor Komnas Perempuan, Kamis.
Baca juga: Kesetaraan gender harus direspons bersama, sebut Komnas Perempuan
Baca juga: Penjaringan Panitia Seleksi Komisioner Komnas Perempuan diperpanjang
Baca juga: Komnas Perempuan: agama dan moralitas tantangan keadilan gender
Uji publik yang rencananya disiarkan langsung di akun Facebook dan saluran Youtube Komnas Perempuan itu, menurut Usman, dilakukan untuk mengedepankan semangat keterbukaan dalam seleksi calon komisioner Komnas Perempuan periode 2020-2024.
Dengan semakin meningkatnya semangat keterbukaan dalam seleksi komisioner Komnas Perempuan, Usman berharap masyarakat menjadi lebih tahu calon-calon anggota Komnas Perempuan.
“Dengan proses yang semakin transparan, kita berharap bisa memenuhi keinginan masyarakat untuk mendapatkan komisioner Komnas Perempuan yang berkualitas dan independen, yang sesuai dengan harapan publik dan menjawab kebutuhan Komnas Perempuan lima tahun mendatang,” kata dia.
Selain mengikuti tahapan Uji Publik, Usman mengungkapkan, pada hari yang sama, calon komisioner Komnas Perempuan yang jumlahnya 50 orang itu akan mengikuti psikotes untuk mengetahui kemampuan intelektual, kemampuan kerjasama tim, manajerial dan kepemimpinan.
Psikotes itu diperlukan mengingat tantangan yang besar di masa depan yang harus dihadapi oleh Komisioner Komnas Perempuan.
“Kita mencari Komisioner Komnas Perempuan yang independen, berkualitas, punya kemampuan bekerjasama, networking, leadership, tahan bekerja dalam tingkat tekanan yang tinggi,” ujar Usman.
50 orang calon komisioner yang akan mengikuti uji publik dan psikotes itu merupakan hasil seleksi administrasi dan uji makalah terhadap 132 pelamar yang sebelumnya mengajukan diri ke panitia seleksi.
Setelah tahapan uji publik dan psikotes, calon yang lolos akan mengikuti tahapan Wawancara dengan Panitia Seleksi yang direncanakan pada tanggal 13-15 November 2019.
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019