Kuala Lumpur (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Malaysia, Rais Yatim, Jumat, meminta Amerika Serikat agar menghentikan `campur tangan` dalam pemeriksaan kasus sodomi yang dituduhkan kepada pemimpin oposisi Anwar Ibrahim. Menteri Luar Negeri AS, Condoleezza Rice, Kamis, menyerukan Malaysia untuk menjamin dilakukannya penyelidikan yang transparan terhadap tuduhan pelanggaran seksual terhadap Anwar - dakwaan yang sama yang menyebabkan dirinya dijebloskan ke penjara sepuluh tahun yang lampau. "Apapun yang orang lain katakan di luar Malaysia itu tidak relevan. Pada akhirnya, ini adalah urusan Malaysia yang akan memutuskan kasus ini," kata Rais Yatim kepada AFP. "Anwar mungkin saja mempunyai banyak kawan di luar negeri yang bermaksud memperbaiki citranya dan kehadirannya, tetapi Malaysia mempunyai undang-undang sendiri dan konstitusi sendiri," katanya. "AS telah mencitrakan dirinya terlalu besar dan menganggap posisinya sebagai polisi dunia. Mereka ingin menjadikan kasus ini sebagai proyek, tapi mereka telah menghentikan campurtangan dan membuat komentar-komentar seperti itu," kata menteri. Malaysia menuduh AS mencampuri urusan dalam negerinya dengan mengemukakan keprihatinannya terhadap penahanan Anwar Ibrahim pada pekan lalu. Rice mengatakan bahwa AS akan terus berbicara mengenai kasus-kasus yang melibatkan hak asasi manusia (HAM) dan politik meskipun pihaknya tetap menghargai Malaysia. Tiga bekas pemimpin dunia, mantan perdana menteri Kanada Paul Martin, mantan ketua Bank Dunia James Wolfensohn, dan mantan kepala Dana Moneter Internasional Michel Camdessus juga menyerukan tuduhan sodomi terhadap Anwar harus dicabut. Mereka menandaskan kembali kepercayaan penuh mereka bahwa Anwar mempunyai integritas moral yang baik. Anwar dijebloskan di penjara semalam pada pekan lalu setelah ditahan atas tuduhan dia mensodomi pemuda pembantuanya berumur 23 tahun. Dia dibebaskan dengan uang jaminan dan harus melapor kembali kepada polisi pada 18 Agustus depan. (*)
Copyright © ANTARA 2008