Washington (ANTARA News/ap) - AL AS membenarkan, Kamis, pihaknya akan mengakhiri program destroyer generasi mendatang kelas Zumwalt yang mahal dan lebih memilih kapal perang generasi kini yang lebih murah demi mencapai tujuan meningkatkan dengan segera jumlah armada kapal perusaknya menjadi 313 unit. Menteri AL, Donald Winter, dan pimpinan penting AL lainnya akan berada di Capitol Hill pekan ini untuk menjelaskan pembatalan program Zumwlat yang mahal tersebut, setelah dua destroyer awal dari kelas itu selesai dibuat. Sebagai gantinya, AL AS berharap akan membuat sembilan lagi kapal perusak kelas Arleigh Burke, yang harganya separuh dari Zumwalt. Menurut AL AS, kemajuan yang dibuat pada Zumwalt tak akan sia-sia, karena teknologi itu akan dimanfaatkan pada kapal-kapal mendatang.Biaya pembuatan Zumwalt diperkirakan dua kali dari ongkos produksi destroyer saat ini yang mencapai 1,2 miliar dolar. Para pengecam proyek itu menyatakan biaya pembuatan Zumwalt akan menggelembung lebih besar lagi, sehingga akan mempersulit AL AS untuk memproduksi kapal itu dalam jumlah banyak.Dua Zumwalt telah selesai dibuat, sebuah oleh Bath Iron Works, anak perusahaan General Dynamics Corp, dan yang satunya lagi oleh Northrop Grumman Corp. Destroyer kelas Zumwalt merupakan kapal perang siluman dengan daya rusak yang besar untuk memperlicin jalan bagi pasukan marinir mendarat di pantai lawan.Kapal ini menggunakan teknologi yang canggih, material komposit, lambung pemecah ombak dan awak kapal yang tak banyak.Namun demikian, bobot kapal itu mencapai 14.500 ton, sehingga membuat destroyer ini dua kali lebih besar ketimbang destroyer kelas Arleigh Burke. (*)

Copyright © ANTARA 2008