Jakarta (ANTARA) - Perusahaan di bidang pelayanan, Plataran Indonesia, akan membuka restoran terbarunya di area Hutan Kota Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta dengan nama "Hutan Kota by Pelataran".
Mengusung tema "Light of Nusantara", Chief Executive Officer Plataran Indonesi, Yozua Makes mengatakan pihaknya memadukan tiga hal, yakni alam, budaya, dan kejayaan Indonesia.
"Kami ingin membangun pengalaman eksotisme Indonesia dengan konsep yang didasarkan tiga hal, yaitu kebudayaan, alam karena di tengah hutan kota, dan kejayaan Indonesia karena letaknya di GBK," papar Yozua di sela-sela konferensi pers di Senayan, Jakarta Selatan, Rabu.
Baca juga: Nasi kotak ala Chef Juna hadir di Dailybox
Baca juga: Lima restoran makanan sehat untuk rayakan Idul Fitri di Jakarta
Restoran tersebut, lanjut dia, selain menawarkan konsep dalam dan luar ruangan yang menarik, juga berfokus pada pelestarian alam di Jakarta yang dikelilingi gedung-gedung pencakar langit.
"Akan ada 300-500 pohon yang akan ditanam di area ini. Pohon-pohonnya tinggi dan besar serta mengundang burung untuk datang ke sini," kata Yozua.
Terletak di distrik bisnis Jakarta yang strategis, "Hutan Kota by Plataran" dilengkapi dengan beberapa fasilitas untuk keluarga maupun milenial.
Beberapa di antaranya adalah coffee lounge, jogging track, hingga amphitheater dan exhibition deck untuk pertunjukan seni.
"Ada beberapa spot di sini, terutama di rooftop, dimana pengunjung bisa menikmati pemandangan Kota Jakarta yang merupakan business district, yang sangat indah sekali," ujar Yozua.
Menggabungkan konsep indoor-outdoor, "Hutan Kota by Plataran" diklaim dapat menampung sebanyak 2000 pengunjung di seluruh titik bangunan dan fasilitasnya.
Restoran yang berada di areal Hutan Kota seluas 4,5 hektar ini direncanakan akan melakukan soft opening pada tanggal 19 Desember mendatang.
Baca juga: Joe & Dough kolaborasi dengan pemenang MasterChef di gerai baru
Baca juga: Lamak bana! Sepiring ramai-ramai di restoran Padang
Baca juga: Duet sukiyaki-donburi di restoran Jepang Isshin
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019