Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir perdagangan pagi, Jumat, ditutup turun 0,67 persen, akibat aksi ambil untung (profit taking) setelah empat hari menguat. IHSG sesi pagi ditutup turun 15,164 poin menjadi 2.241,890 dan indeks LQ45 terkoreksi 4,974 poin atau 1,06 persen ke posisi 465,988. Analisa dari PT Paramitra Alfa Sekuritas, dalam ulasan pasarnya mengungkapkan, indeks BEI mengalami "profit taking" dan mengikuti pelemahan bursa global. Menurut Paramitra, naiknya indeks sebesar 31 poin Kamis (24/7)didukung oleh sentimen positif turunnya harga minyak dan bagusnya laporan keuangan semester I 2008 beberapa emiten. Kenaikan IHSG didorong penguatan saham-saham perbankan, aneka industri dan properti, namun Jumat pagi ini harga minyak dunia kembali menguat sekitar 1 dolar AS per barel menjadi 125,5 dolar AS per barel, yang membuat sebagian besar bursa global melemah. Pelemahan bursa AS dengan indeks Dow Jones juga disebabkan oleh pelemahan sektor keuangan dan penurunan penjualan rumah di AS. Pada penutupan Kamis malam, Indeks Dow Jones Industrial Average terperosok 283,19 poin atau 2,43 persen ditutup pada posisi 11.349,28 dan ini diikuti oleh bursa regional seperti Bursa Hongkong dengan indeks Hang Seng pada sesi pagi ditutup turun 446,68 poin atau 1,93 persen ke posisi 22.641,03 dan Bursa Singapura dengan indeks Straits Times terkoreksi 59,25 poin atau 1,99 persen ke level 2.918,64. Kondisi ini membuat perdagangan saham di BEI didominasi yang turun sebanyak 96 jenis dibanding yang naik 58 dan 53 stagnan. Penurunan indeks dipimpin melemahnya beberapa saham unggulan, seperti saham Bank BNI yang turun Rp50 menjadi Rp1.380, Telkom melemah Rp100 ke harga Rp7.750, Bank BRI tergerus Rp350 ke Rp6.050, Bank Mandiri terkikis Rp75 menjadi Rp2.925 dan Bank BCA tertekan Rp125 ke Rp2.925. Volume perdagangan mencapai 1,117 miliar saham dengan nilai Rp1,919 triliun dari 30.831 kali transaksi. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008