Narathiwat, Thailand, (ANTARA News) - Empat orang termasuk dua anggota kelompok militan separatis dan seorang guru tewas ditembak di dalam serangan terpisah di wilayah Thailand selatan yang bergolak, kata polisi di sini Jum`at.
Guru Muslim berumur 30 tahun ditembak tewas oleh seorang pengendara kendaraan bermotor di distrik Yarang di provinsi Pattani, Kamis sore, pada saat dia sedang mengendari sepedamotornya untuk pulang, kata polisi.
Dia adalah guru ke-100 yang dibunuh dalam tempo empat tahun belakangan di provinsi mayoritas berpenduduk Muslim yang berbatasan dengan Malaysia itu.
Kelompok militan menargetkan para pekerja sekolah yang dikelola pemerintah, yang mereka anggap sebagai simbol pemerintah Thailand.
Seorang penduduk desa Thai berumur 63 tahun juga tewas ditembak di distrik Khok Pho di Pattani oleh pengendara kendaraan bermotor pada Kamis malam.
Di provinsi tetangganya, Narathiwat, dua anggota militan Muslim, yang keduanya dicari polisi, ditembak dan tewas setelah terjadi bentrokan dengan pasukan keamanan di distrik Rangae, pada Kamis petang.
Tujuh tersangka lainnya ditahan setelah 1.000 personil keamanan, dengan didukung sebuah helikopter militer, menyerang kelompok militan selama lebih dari lima jam, kata polisi.
Meskipun terdapat pengakuan di televisi telah terjadi gencatan senjata oleh seseorang yang mengaku pemimpin kelompok militan pekan lalu, namun ditolak oleh para pejabat militer, namun kekerasan merebak kembali dalam beberapa hari belakangan ini.
Lebih dari 3.300 orang tewas sejak pemberontakan separatis pecah pada Januari 2004 di wilayah selatan Thailand, yang dulunya adalah wilayah otonomi kesultanan Melayu sampai dianeksasi oleh Thailand pada 1902. Latar belakang itu yang menimbulkan ketegangan di wilayah tersebut selama berpuluh tahun. (*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008