London (ANTARA News) - Menteri Komunikasi dan Informasi Indonesia, Prof. Dr. Mohammad Nuh menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi baru untuk meningkatkan pelayanan perposan. "Menkominfo menyatakan hal itu pada sidang pleno pembukaan Kongres ke -24 Universal Postal Union (UPU) yang berlangsung di Jenewa," demikian kata Sekretaris Pertama PTRI Jenewa, Dinar Sinurat, kepada koresponden ANTARA London, Jumat. Kongres ke-24 UPU yang berlangsung selama hampir tiga minggu dan akan berakhir pada 12 Agustus mendatang itu dihadiri sekitar 1000 delegasi berasal dari 191 negara anggota UPU. Dalam sidang pleno Menkominfo mengatakan selain mengikuti perkembangan yang ada, Indonesia saat ini tengah menyusun aturan perposan nasional yang diharapkan dapat mendorong daya saing dan pertumbuhan pasar perposan nasional. Kongres yang dibuka Mario Felmer Klener dari Chile diharapkan akan dapat menghasilkan satu strategi baru untuk modernisasi perposan dunia yang akan dapat menjadi agenda kerja bagi kegiatan komersial baik pada tingkat nasional maupun internasional. Sementara itu, Deputi Perdana Menteri yang juga merupakan Menteri Dalam Negeri Kenya, Musalia Mudavadi, mengatakan sektor perposan memainkan peranan penting dalam ekonomi global untuk itu diperlukan upaya bersama mengatasi perbedaan atas mutu standar pelayanan dan pemanfaatan teknologi antara negara maju dan negara berkembang. Intervensi Selain pada sesi pembukaan, Menkominfo juga menyampaikan gagasannya pada acara diskusi panel mengenai "A Changing World : New Challenges and New Frontiers for the postal Services." Pada intinya Menkominfo memaparkan strategi pembangunan sektor perposan yang dilakukan di Indonesia antara lain melalui perumusan strategi bisnis di sektor perposan, reorganisasi unit bisnis, dan promosi kerjasama kemitraan. Prioritas kegiatan yang dilakukan antara lain peningkatan jaringan dan pelayanan perposan, pemanfaatan teknologi dalam jasa pelayanan perposan, dan peningkatan kerjasama untuk mendorong kemampuan nasional dalam implementasi Nairobi Postal Strategy, khususnya perbaikan mutu dan akses bagi wilayah pedesaan. Menurut Dinar Sinurat, kongres pada awalnya akan diadakan di Nairobi, namun karena kondisi politik di Kenya, Dewan UPU pada bulan Februari lalu memutuskan untuk memindahkan penyelenggaraan Kongres di Jenewa. Walaupun Kongres diadakan di Jenewa, Kenya tetap menjadi Ketua dan hasil Kongres akan dirujuk sebagai Nairobi Postal Strategy. Diharapkan bahwa pada tahun 2010, Kenya dapat menjadi tuan rumah UPU Strategy Conference, demikian Dinar Sinurat. (*)
Copyright © ANTARA 2008