Pekalongan (ANTARA News)- Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menolak rencana PLN menaikkan tarif dasar listrik (TDL).
"Kami minta PLN mengkaji ulang rencana menaikkan TDL karena kondisi industri, terutama tekstil mengalami kesulitan," kata Ketua Apindo Kota Pekalongan, Umar Ahmad, di Pekalongan, Kamis.
Menurut dia, para pengusaha tekstil kini tengah mengalami kesulitan karena adanya kenaikan harga BBM, krisis energi, kenaikan harga bahan baku, dan membanjirnya produk impor Cina sehingga tidak realistis jika TDK dinaikkan.
Kenaikan TDL industri rencananya akan diberlakukan sama seperti penerapan tarif nonsubsidi pelanggan rumah tangga dan bisnis yang dimulai dari 6.600 VA ke atas.
Rencananya, PLN akan menaikan tarif listrik industri yang kini masih sekitar Rp600,00 per kilowatthour (kWh) hingga sesuai biaya produksi yang mencapai Rp1.300,00 per kWh.
Selain, kata dia, industri juga masih dihadapkan dengan masalah penggeseran waktu kerja darihari Sabtu-Minggu. "Saat ini, kami hanya ingin pertumbuhan ekonomi bisa maju dan tetap mengakomodasi kegiatan perekonomian. Namun jangan semua beban dialihkan ke industri," katanya.
Ia mengatakan, rencana kenaikan TDL akan menyebabkan para pengusaha harus menghitung ulang biaya produksi yang harus dikeluarkan agar tidak gulung tikar.
"Jujur saja, rencana kenaikan TDL akan semakin memperpuruk kondisi usaha tekstil sehingga kami mengharapkan pemerintah membatalkan kebijakan tersebut," katanya.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008