Jakarta (ANTARA) - Petarung Hafid Nur Maradi bakal mempertahankan gelar juara nasional kejuaraan tarung bebas (MMA) kelas bulu One Prixe Pro Never Quit melawan Aep Saepudin di Tenis Indoor Senayan, Jakarta, Sabtu (19/10) demi mengejar sabuk abadi.
Sabuk abadi, berdasarkan keterangan resmi dari One Pride di Jakarta, Rabu adalah gelar bagi petarung yang mampu mempertahankan gelarnya tiga kali berturut-turut.
Hafid Nur Maradi sudah bertarung di One Pride Arena sejak season pertama pada 2016 silam dan menjadi juara kelas bulu setelah memenangi pertarungan gelarnya yang ketiga melawan Deni Arif Fadillah pada 2018.
Baca juga: One Pride sajikan empat pertarungan bergengsi di Senayan
Agustus silam, petarung yang berjuluk “The Avatar” berhasil menghentikan Novian Hartanto dalam kurang dari 3 menit. Kemenangan submission ke-10 Hafid ini menempatkan dirinya sebagai pemegang rekor submission terbanyak di One Pride MMA.
“Untuk pertarungan apapun termasuk pertarungan sabuk abadi, saya melihat semua persiapan pertandingan adalah sama, fokus 120%. Apabila besok masih diizinkan menang, maka sabuk abadi tersebut hanyalah bagian dari perjalanan karir MMA saya,” kata Hafid dalam keterangan resminya.
Bagi Aep Saepudin, pertarungan gelar ini menjadi sangat pribadi. Bukan hanya untuk membalas kekalahan di pertarungan gelar pertama Aep pada tahun 2016, tapi juga untuk membalas kekalahannya terhadap Hafid tahun lalu.
Baca juga: Jeka Saragih "go international" dengan hadapi petarung Filipina
Petarung yang berjuluk “The Raging Bull” terkenal akan ketangguhannya di Arena One Pride, dengan momen-momen spektakuler seperti di saat ia mengalahkan Ahmad Abdirahma Yogaswara dengan bahu kanan yang terlepas di ronde pertama.
“Untuk saya, pertarungan melawan Hafid adalah tantangan besar. Lawan saya adalah juara bertahan dan terlebih lagi saya pernah kalah dari dia. Tapi saya akan mencoba bermain tanpa beban dan bertanding semaksimal mungkin,” kata Aep.
One Pride merupakan salah satu kejuaraan tarung bebas resmi yang ada di Indonesia. Selain One Pride ada lagi satu kejuaraan yang levelnya lebih luas yaitu One Championship.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019