Jakarta (ANTARA News) - PT PLN (Persero) merencanakan penerbitan obligasi internasional (global bond) senilai Rp10 triliun pada tahun ini selain obligasi rupiah senilai Rp3 triliun. Dirut PLN Fahmi Mochtar di Jakarta, Kamis mengatakan, obligasi tersebut akan digunakan memenuhi kebutuhan internal perseroan. "Sebanyak lima penjamin emisi obligasi tersebut tengah menjalani tender terbatas," katanya. Ia menambahkan, obligasi yang akan masuk rencana kerja dan anggaran perusahaan tahun 2009 itu masih menunggu izin Kementerian Negara BUMN. Mengenai obligasi rupiah senilai Rp3 triliun, Fahmi mengatakan, penerbitan obligasi yang diperuntukkan mendanai proyek 10.000 MW masih dalam proses. PLN, lanjutnya, juga tengah menjajaki pinjaman valuta asing (valas) senilai 1,8-2 miliar dolar AS dari beberapa bank asing antara Bank of China, BNP Paribas, dan China Exim Bank. Wakil Dirut PLN Rudiantara menambahkan, total kebutuhan pinjaman valas mencapai 4,4 miiar dolar AS dan rupiah senilai Rp17,5 triliun. Dari kebutuhan valas 4,4 miliar dolar AS, sekitar 1,2 miliar sudah ditandatangani dan satu miliar dolar AS lainnya dalam tahap finalisasi. Sehingga, PLN masih membutuhkan 1,8 miliar dolar AS lagi. Sementara dari kebutuhan pinjaman rupiah sebesar Rp17,5 triliun, Rp5,7 triliun diantaranya sudah ditandatangani dan Rp7,3 triliun laiinya akan diteken dalam waktu dekat. "Kami masih cari lagi Rp4,5 triliun," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008