Tangerang (ANTARA) - Pemerintah Kota Tangerang Selatan meluncurkan pembayaran elektronik berbasis aplikasi yang diberi nama TangselPay dan diluncurkan langsung oleh Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany bersama Wakil Wali Kota Benyamin Davnie dan disaksikan oleh unsur Muspida lainnya.
Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tangsel Fuad di Tangerang, Rabu, menjelaskan diluncurkannya aplikasi ini merupakan bagian dari transformasi digital Pemkot Tangerang Selatan yang tertuang dalam rancangan teknokratik RPJMN 2020-2024 yang menyebutkan bahwa sasaran transformasi digital adalah tersedianya layanan keuangan digital (fintech) di semua lini pembayaran.
Seluruh pembayaran retribusi atau lainnya yang dilakukan oleh wajib pajak, akan tercatat secara langsung dan upaya Pemkot Tangerang Selatan mewujudkan transparansi. "Wajib pajak yang melakukan pembayaran menggunakan aplikasi ini akan tercatat langsung di kas daerah dan mengantisipasi terjadinya kebocoran," ujarnya.
Fuad menambahkan Pemerintah Kota Tangerang Selatan terus berkomitmen untuk mewujudkan Smart City dengan menyediakan layanan yang mudah dan efesien. TangselPay adalah bagian dari kemudahan yang disiapkan.
"Aplikasi Tangselpay diharapkan dapat bermanfaat dalam unsur kepraktisan pembawaan uang sehingga kita tidak perlu membawa uang tunai dalam jumlah besar, serta meningkatkan transparansi transaksi, dan meningkatkan sirkulasi uang dalam perekonomian," katanya.
Baca juga: Pulau Jawa dominasi jumlah "lender" dan "borrower" fintech lending
Baca juga: UU fintech dan perlindungan data pribadi solusi jerat fintech ilegal
Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany mengungkapkan Revolusi Indutri 4.0 ditandai dengan ekspansi teknologi melalui kecanggihan digital dan internet yang sudah dirasakan sampai hari ini, misalnya implementasi fintech yang telah memudahkan masyarakat.
Revolusi industri sudah menjadi tuntutan sesuai kebutuhan zaman yang tidak bisa dihindarkan. "Kita harus siap menghadapi revolusi industri 4.0 dengan berfikir kritis, kreatif, komunikasi, dan bekerjasama. dengan harapan juga akan melahirkan generasi yang kompetitif dan berdaya saing tinggi." katanya.
Di era Revolusi Industri 4.0 sistem pengaturan administrasi dan keuangan juga turut berubah karena dunia usaha bahkan pemerintah harus sudah meningkatkan aktivitas ekonomi berbasis teknologi.
Oleh karena itu, pengolahan keuangan sudah tidak lagi menggunakan cara konvensional, namun sudah menggunakan sarana teknologi informasi.
Pemerintah Kota Tangsel hadir untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam melakukan pembayaran pajak daerah dan retribusi daerah Kota Tangerang Selatan serta layanan keuangan digital lainnya dengan menggunakan TangselPay.
"Dengan adanya pembayaran melalui TangselPay maka uang yang dibayarkan oleh wajib pajak dan wajib retribusi akan langsung masuk ke rekening pemerintah kota Tangerang Selatan. " katanya.
Baca juga: Waspada, ini ciri-ciri fintech yang lakukan "predatory lending"
Baca juga: Tiga asosiasi fintech tanda tangani kode etik bersama
TangselPay dapat menjawab tuntutan masyarakat akan pengelolaan penerimaan pajak dan retribusi yang transparan, tuntutan masyarakat untuk memberikan kemudahan bagi wajib pajak dan wajib retribusi dalam melakukan pembayaran.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang Selatan, Maya Mardiana menjelaskan, aplikasi TangselPay akan digunakan oleh pedagang yang membayar iuran. Sebagai tahap awal, aplikasi ini akan diterapkan di Pasar Bintaro.
Maya menuturkan, di Pasar Bintaro terdapat 150 pedagang yang berjualan di los dan kios. Untuk yang los, melakukan pembayaran retribusi setiap harinya. Sedangkan untuk pengguna kios, pembayaran retribusi dilakukan setiap bulan sekali.
Total pemasukan anggaran yang diterima kas daerah dari Pasar Bintaro, lanjutnya, yakni sebesar Rp4 juta hingga Rp5 juta.
"Untuk tahap pertama di tahun ini dan langkah uji coba, layanan aplikasi TangselPay untuk pedagang di pasar akan diterapkan di Pasar Bintaro. Tahun selanjutnya ditargetkan akan diterapkan di semua pasar tradisional," katanya.
Maya menambahkan dengan adanya layanan ini maka pedagang akan lebih mudah diajarkan untuk menggunakan layanan yang ada. Sebab, lebih efesien dan akuntabel bagi keuangan pemerintah daerah.
Terkait ke depannya, Maya menuturkan hasil evaluasi pelaksanaan pembayaran di Pasar Bintaro hingga akhir tahun ini menjadi bahan rujukan untuk kemudian diterapkan di pasar tradisional lainnya.
Di Kota Tangerang Selatan, katanya, terdapat enam pasar tradisional yakni Pasar Bintaro, Pasar Ciputat, Pasar Serpong, Pasar Pamulang, Pasar Jengkol dan Pasar Jombang. Untuk pendapatan dari enam pasar tersebut setiap tahunnya yakni sebesar Rp1,3 Miliar dan pasar Serpong paling besar pemasukannya.
"Maka itu, layanan ini untuk bagian dari meningkatkan pendapatan. Meski ke depan akan dikelola oleh BUMD, tetapi pedagang sudah mengetahui cara pembayarannya," ujarnya.*
Baca juga: Pentingnya pemerataan infrastruktur internet untuk ekonomi digital
Baca juga: AFTECH dorong kerja sama antarpelaku industri cegah penipuan
Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019