salurkan saja kemarahan ke hal-hal yang tidak berbahaya

Jakarta (ANTARA) - Psikiater menyarankan seseorang untuk mencari kesenangan sendiri atau "have fun" saat mengalami stres guna melepaskan berbagai beban masalah yang dihadapi.

"Untuk merilis hal-hal negatif, salah satunya 'have fun'. Ya sudah happy saja, lakukan hobi yang kita senangi," kata dr Anak Agung Ayu Agung Kusumawardhani Sp.KJ(K) dalam seminar tentang kesehatan jiwa di Gedung Imeri Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Jakarta, Rabu.

Psikiater yang akrab disapa dokter Agung tersebut menjelaskan cara seseorang mendapatkan hal yang disenanginya berbeda satu sama lain.

Dia mencontohkan dirinya ketika "mumet" akan menyalurkan hobinya di kebun yaitu merawat tanaman. Namun ada orang lain yang memilih mendengarkan musik atau bermain musik untuk melepas stres.

Baca juga: Tak selalu buruk, stres dan cemas bisa jadi baik untuk Anda

Dia menyarankan agar sebisa mungkin menghindari hal-hal negatif yang didapat di kehidupan. Namun apabila hal negatif tersebut tidak dapat dihindari maka harus dihadapi. Jika berbagai hal negatif tersebut sudah bertumpuk, lepaskanlah dengan mencari kesenangan dari menjalankan hobi.

Dokter kejiwaan dari FKUI dr Heriani Sp.KJ(K) menyebut bahwa wajar-wajar saja untuk mengungkapkan perasaan baik marah ataupun sedih. Dia menyarankan untuk mengkomunikasikan perasaan yang dirasakannya untuk melepas sebagian beban.

"Komunikasikan perasaan kita dulu tanpa menghakimi diri sendiri ataupun orang lain. Komunikasi tidak hanya dengan kata-kata tapi bisa dengan gambar, lukisan, dengan lagu yang bisa mengekspresikan," kata dia.

Heriani juga memberikan tips untuk mengatasi diri yang sedang marah dengan melepaskan kemarahan tersebut dengan cara yang tepat, yaitu dengan melakukan aktivitas yang mengeluarkan banyak energi.

"Salurkan saja kemarahan ke hal-hal yang tidak berbahaya. Kalau saya sedang marah muay thai saja, pukul-pukul setengah jam. Atau nyanyi yang lagunya lagu rock, disalurkan saja," kata Heriani.

Baca juga: Anak ibu hamil depresi-cemas berpotensi alami gangguan kejiwaan
Baca juga: Mengenal niksen, tren baru lawan stres dengan tidak melakukan apa-apa

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019