Jakarta (ANTARA) - Pemerintah mendorong pembentukan Pusat Logistik Berikat (PLB) e-commerce sebagai upaya mengendalikan maraknya peredaran produk-produk impor yang kian membanjiri Indonesia.
Menurut Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita selama ini produk-produk yang dijual oleh pengusaha yang bergerak di bidang perdagangan online (daring) merupakan produk asing sehingga perlu dilakukan langkah-langkah pengendalian.
"Kami mendorong supaya produk yang sudah ber-SNI wajib agar memenuhi ketentuan tersebut, termasuk juga dilakukan kontrol terhadap aspek kesehatan dan pengendalian produk yang ada di bawah Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM)," jelas Enggar dalam diskusi bertajuk "From Local Go Global" di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Menkeu pastikan impor tekstil ilegal tidak melalui PLB
Enggar berharap para pengusaha skala kecil dan menengah yang melakukan perdagangan secara e-commerce dapat memanfaatkan platform PLB e-commerce.
"Kami juga akan mengadakan audit untuk bisa tahu, berapa kapasitas industri perusahaan. Untuk itu kami akan bekerja sama dengan sejumlah kementerian terkait, termasuk Bea dan Cukai, agar volume impor sesuai yang dibutuhkan," ujar Enggar.
Dengan demikian, volume impornya akan dikontrol, untuk menghindarkan terjadinya manipulasi data impor, dan juga kode HS (Harmonized System).
Baca juga: 1 Januari 2019, Bea Cukai berlakukan secara penuh sistem aplikasi terintegrasi PLB
PLB e-commerce juga akan lebih banyak dioptimalkan untuk usaha kecil mikro dan menengah, melalui pemanfaatan gudang berikat, termasuk pengurusan prosedur ekspor dan impornya secara e-commerce, jelasnya.
Presiden Direktur PT Uniair Indotama Cargo (UIC) Lisa Juliawati mengatakan, ada alternatif yang ditawarkan kepada para eksportir dan importir IKM-UKM, terutama dalam pemanfaatan bahan baku, ekspor dan impor melalui kawasan berikat, yang semuanya dilakukan dengan platform e-commerce secara lebih mudah.
“Saya ingin IKM dan UKM Indonesia bisa lebih maju dan menjadi pemain kelas dunia, seperti yang dilakukan Jack Ma lewat Alibaba.com. Dengan mengandalkan pengalaman kami yang yang sejak sekitar 30 tahun ini bergerak sebagai perusahaan “one stop logistic services,” sejak awal bulan Agustus yang lalu, kami sudah mulai soft launching PLB e-commerce di Indonesia.
Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia Bidang Perdagangan Benny Soetrisno dalam kesempatan talkshow mengemukakan juga, perlunya para eksportir yang ingin menembus pasar ekspor mengetahui dengan pasti keinginan (selera) pasar, untuk produk ekspor yang akan masuk ke negara tersebut.
“Selain harus tahu pasar itu maunya apa, ada hal lain yang harus dikuasai antara lain produk Indonesia itu harus menggunakan bahan baku dari dalam negeri, supaya dalam siklus produksinya, dapat diukur berapa kebutuhan bahan bakunya," ujarnya.
"Hal lainnya adalah dapat mengubah comparative advantage menjadi competitive advantage, sehingga produk tersebut memiliki nilai tambah yang lebih besar, untuk menembus pasar ekspor. Sarana perdagangannya adalah menggunakan sistem perdagangan secara e-commerce,” jelasnya.
Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019