Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perhubungan (Menhub) Jusman Syafii Djamal secara terbuka menegur keras dua maskapai yang mengalami pecah ban yakni PT Garuda Indonesia dan Batavia Air, di dua bandara terpisah sesaat setelah mendarat (23/7). "Khusus Garuda, saya minta pengertiannya dan sungguh-sungguh, sebab Garuda kan benchmark standar keselamatan penerbangan di Indonesia," kata Jusman menjawab pers di Jakarta, Kamis. Kemudian, untuk Batavia, lanjut Jusman, insiden itu harus diikuti langkah serius untuk peremajaan pesawat Boeing 737-200. "Sudah diketahui bersama kalau B737-200, fuelnya boros. Sebaiknya segera diganti," katanya. Oleh karena itu pihaknya kini sedang melakukan pemeriksaan dua insiden tersebut. "Inspektur penerbangan tengah memeriksa keduanya," katanya. Namun, Jusman tidak merinci apakah dua insiden tersebut tergolong serius atau tidak. Pesawat Garuda dan Batavia, Rabu (23/7), sama-sama mengalami insiden pecah ban di lokasi terpisah. Pesawat Boeing 737-400 Garuda dari Jakarta pecah bannya sesaat setelah mendarat di Bandara Syamsudin Noor, Banjarmasin. Adapun pesawat Boeing 737-200 Batavia juga dari Jakarta mengalami hal yang sama saat mendarat di Bandara Depati Amir Pangkalpinang. Pada 14 Juni lalu, pesawat Batavia Air jenis lain tujuan Pangkal Pinang-Jakarta juga mengalami insiden di bandara yang sama. Masalah yang terjadi di ban sebelah kiri pesawat berpenumpang 135 orang itu terjadi ketika hendak lepas landas (take off). (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008