Bloomberg dan Gates Menjanjikan $500 Juta dan Menghimbau Pemerintah agar Melaksanakan Campur Tangan yang Sudah Terbukti untuk Mengurangi Penggunaan Tembakau, dan Menyelamatkan Jiwa NEW YORK, 24 Juli (ANTARA/PRNewswire-AsiaNet) -- Michael Bloomberg dan Bill Gates hari ini mengumumkan upaya bersama untuk memerangi wabah merokok yang mendunia. Penanaman modal gabungan senilai $500 juta akan membantu pemerintah di negara-negara berkembang melaksanakan kebijakan yang sudah terbukti dan meningkatkan pendanaan untuk pengawasan tembakau. Sebanyak satu miliar orang pada abad ini -- lebih dari dua-pertiga di negara berkembang -- dapat meninggal karena penyakit akibat tembakau/merokok, kecuali jika tindakan segera diambil. Paula Johns, direktur eksekutif Aliansi Pengawasan Penggunaan Tembakau di Brazil, dan wartawan siar Charlie Rose bergabung dengan Bloomberg dan Gates dalam pengumuman tersebut. Inisiatif Bloomberg untuk Mengurangi Penggunaan Tembakau, yang dikukuhkan pada 2005 dan mencakup janji uang senilai $125 juta, akan diperpanjang dengan komitmen lagi senilai $250 juta berjangka waktu empat tahun. Ini menambah komitmen total Bloomberg saat ini menjadi lebih dari $375 juta. Yayasan Bill & Melinda Gates mengumumkan akan menanamkan modal $125 juta selama lima tahun guna memerangi wabah merokok, termasuk hibah senilai $24 juta kepada Inisiatif Bloomberg. Di samping hibah kepada Bloomberg, Yayasan Gates akan mendukung berbagai upaya tambahan untuk mengurangi tingkat penggunaan tembakau di negara-negara seperti China dan India, dan juga membantu mencegah wabah penyakit akibat merokok mulai mengakar di Afrika. Inisiatif Bloomberg mendukung proyek yang menaikkan pajak tembakau, mengubah citra tembakau, melindungi orang-orang yang tidak merokok terpapar asap rokok orang lain dan membantu orang berhenti merokok. Inisiatif ini mendukung upaya sektor umum untuk mendidik dan menganjurkan perubahan, serta sistem pemantauan kebijakan dan penggunaan tembakau yang ketat. Pendanaan Yayasan Gates kepada Bloomberg akan mempercepat pelaksanaan paket MPOWER strategi pengawasan tembakau yang sudah terbukti dan membangun bukti ekonomi yang mendukung pengawasan tembakau dalam dua tahun mendatang. "Pada saat saya mengumumkan inisiatif ini, saya berharap orang lain akan melangkah maju," kata Bloomberg. "Saya senang Bill dan Melinda Gates mendukung salah satu upaya kesehatan masyarakat terpenting di zaman kita. Komitmen kami akan membantu pemerintah menghadapi wabah penyakit akibat tembakau dengan melaksanakan paket MPOWER yang sudah terbukti. Ini berarti menjamin program pengawasan tembakau, menaikkan pajak rokok, melancarkan kampanye informasi umum, menciptakan ruang publik untuk merokok dan melarang iklan rokok." Penyakit akibat merokok menjadi salah satu tantangan kesehatan terbesar yang dihadapi negara-negara berkembang," ujar Bill Gates, ketua bersama Yayasan Gates. "Kabar baiknya adalah, kita tahu apa yang harus dilakukan untuk menyelamatkan jutaan jiwa, dan di mana terdapat upaya, mereka berhasil. Kami berkenan bergabung dengan Walikota Bloomberg, yang memprioritaskan perang melawan rokok di Kota New York dan seluruh dunia." Bloomberg dan Gates menghimbau pemerintah dan pemuka usaha agar lebih memprioritaskan perang melawan rokok dengan meningkatkan sumber daya pengawasan tembakau dan melaksanakan kebijakan yang sudah terbukti untuk mengurangi penggunaan tembakau. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, 3,9 miliar orang tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah yang membelanjakan kurang dari $20 juta dolar per tahun gabungan untuk pengawasan tembakau. Dewasa ini, negara-negara ini juga memungut pajak rokok lebih dari $66 miliar. Ketika Kota New York mulai bebas rokok pada 2002, hanya satu negara bagian dan tidak ada negara yang bebas rokok. Dewasa ini, banyak negara bagian dan negara bebas rokok. Kisah keberhasilan pengawasan tembakau muncul dari seluruh dunia: -- Sebanyak 24 negara bagian (termasuk negara bagian New York dan Washington) serta Distrik Columbia kini memberlakukan undang-undang yang mengharuskan seluruh restoran dan bar bebas rokok. -- Uruguay, Inggris, Perancis, Selandia Baru, Italia dan Irlandia seluruhnya bebas rokok. -- Berbagai kota seperti Kota Meksiko, Meksiko; Abuja, Nigeria; Beijing, China; dan negara peserta Olimpiade lain melaksanakan undang-undang dan peraturan anti rokok. -- Uruguay, Turki dan negara lain melaksanakan kebijakan pengawasan tembakau komprehensif paket MPOWER. -- Mesir baru-baru ini menaikan pajak rokoknya. -- Brazil dan negara lain menggunakan peringatan bergambar pada kemasan rokok untuk memperingatkan masyarakat tentang bahaya merokok. -- Filipina melarang iklan rokok di segala bentuk media massa. Awal tahun ini, Bloomberg dan Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia Margaret Chan mengumumkan paket MPOWER berbasis bukti PBB yang membantu pemerintah mengambil langkah-langkah paling efektif untuk menghadapi penggunaan tembakau. Meskipun MPOWER telah terbukti mengurangi dengan cepat pengunaan tembakau dan menyelamatkan jiwa di Kota New York dan negara lain, kurang dari lima persen penduduk dunia tercakupi oleh campur tangan MPOWER. Keenam komponen paket MPOWER adalah: Memantau penggunaan tembakau dan kebijakan untuk mencegahnya Melindungi orang dari asap rokok Menawarkan bantuan agar orang berhenti merokok Memperingatkan tentang bahaya merokok Memperkuat larangan atas iklan, promosi dan sponsor rokok Menaikkan pajak rokok "Bill dan saya ingin memperjelas besarnya masalah ini dan mengkatalisasikan gerakan mendunia pemerintah dan masyarakat madani guna menghentikan wabah merokok," kata Bloomberg. "Kami menantang pemerintah agar menunjukkan kepemimpinan dengan melaksanakan langkah pengawasan tembakau, karena semakin banyak orang melakukannya, dan meningkatkan pendanaan upaya-upaya ini." Latarbelakang Tembakau/Rokok -- Terdapat lebih dari satu miliar perokok di dunia dewasa ini (lebih dari satu dari empat orang dewasa), dan rokok menewaskan lebih banyak orang daripada zat tunggal lain. -- Rokok menewaskan separuh perokok kecuali jika mereka berhenti, dan banyak lagi terlumpuhkan akibat rokok. Rata-rata usia mereka yang tewas akibat rokok berkurang 10-15 tahun. Asap rokok yang terhirup orang lain (perokok pasif) menyebabkan penyakit paru-paru, kanker, bobot yang menyusut saat lahir dan kematian janin dan juga masalah lain pada perokok pasif. -- Lebih dari lima juta orang meninggal akibat rokok setiap tahun -- lebih dari gabungan AIDS, tuberkulosis dan malaria. Dalam abad ini, rokok dapat menewaskan lebih dari satu miliar orang, kecuali jika tindakan segera diambil. -- Lebih dari 80 persen kematian akibat merokok akan terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah pada 2030. -- Keluarga termiskin di Bangladesh membelanjakan hampir 10 kali lebih banyak untuk membeli rokok daripada untuk pendidikan. -- Tingginya biaya pengobatan penyakit akibat merokok memelaratkan lebih dari 50 juta orang di China; dengan 350 juta perokok -- ketiga dari jumlah total di dunia -- Sekitar satu juta orang di China meninggal tiap tahun akibat merokok. -- Orang Indonesia membelanjakan rata-rata 2,5 kali lebih banyak untuk membeli rokok dari pada untuk pendidikan, dan 3,2 kali lebih banyak untuk membeli rokok daripada untuk kesehatan. Merokok di kalangan wanita Indonesia, yang biasanya dipandang tidak pantas, kini dipandang modern dan ngetren, khususnya di kota-kota besar. -- Korban jiwa akibat merokok di India diperkirakan naik dari 700.000 setiap tahun menjadi 930.000 pada tahun 2010, dengan bidi saat ini mencakup 77 persen pasar rokok. Kajian menunjukkan bahwa kemungkinan perokok bidi mengidap kanker lima sampai enam kali lebih besar daripada orang yang tidak merokok. -- Keefektifan campur tangan pengawasan tembakau dikukuhkan dengan baik oleh kajian ilmiah ketat; melaksanakan program yang sudah terbukti dapat mengurangi tingkat merokok di mana mereka tinggi dan mencegah kenaikan di mana tingkatnya rendah. Tentang Inisiatif Bloomberg -- Inisiatif Bloomberg untuk Mengurangi Penggunaan Tembakau mendukung upaya sektor umum dan masyarakat madani untuk melaksanakan berbagai strategi dalam pengawasan tembakau di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, khususnya China, India, Indonesia, Federasi Rusia dan Bangladesh. -- Inisiatif Bloomberg mendukung program pelatihan, lokakarya jurnalisme, pengembangan kampanye pendidikan publik media massa di negara bersangkutan, pembangunan kapasitas dan pemantauan mendunia melalui laporan WHO mengenai kebijakan pengawasan tembakau khusus negara dan survei atas kelaziman penggunaan tembakau pada orang dewasa dari rumah ke rumah berbasis populasi. -- Satu aspek Inisiatif Bloomberg adalah memberikan dana pengawasan tembakau ke negara berpenghasilan rendah dan menengah melalui program hibah kompetitif (www.tobaccocontrolgrants.org); lebih dari 125 hibah telah diberikan di 36 negara. -- Inisiatif Bloomberg untuk Mengurangi Penggunaan Tembakau dilaksanakan melalui lima organisasi mitra: Kampanye Anak Bebas Tembakau, Yayasan Pusat Pengawasan dan Pencegahan Penyakit, Sekolah Tinggi Kesehatan Masyarakat Johns Hopkins, Organisasi Kesehatan Dunia dan Yayasan Paru Dunia. Pengawasan Tembakau di Kota New York -- Program pengawasan tembakau Kota New York mencakup penaikan pajak rokok, membuat hampir seluruh tempat kerja bebas rokok, melancarkan kampanye pendidikan umum, membantu orang berhenti merokok serta memantau tingkat merokok dan hasil program. -- Selama 10 tahun sebelum program di Kota New York dilaksanakan, tidak ada penurunan tingkat merokok. Antara tahun 2002 dan 2007, di bawah kepemimpinan Bloomberg, program komprehensif Kota New York mengurangi kebiasaan merokok di kalangan orang dewasa sampai 300.000 orang, dari 21,6 persen menjadi 16,9 persen, sehingga mencegah 100.000 kematian dalam beberapa tahun mendatang. Kebiasaan merokok di kalangan remaja menurun dari 17,6 persen pada 2001 menjadi 8,5 persen pada 2007, tingkat yang hampir dua-pertiga lebih rendah daripada tingkat nasional kebiasaan merokok di kalangan remaja yang akhir-akhir ini. SUMBER Yayasan Bill & Melinda Gates KONTAK: Yayasan Bill & Melinda Gates, +1-206-709-3400, media@gatesfoundation.org; atau Robert Lawson dari Bloomberg, +1-212-843-8040, rlawson@rubenstein.com; atau Untuk keterangan tambahan mengenai wabah rokok yang mendunia, Vince Willmore dari Campaign for Tobacco-Free Kids, +1-202-296-5469, Kate Ruddon dari CDC Foundation, +1-404-653-0790, or Tim Parsons dari Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health, +1-410-955-7619, atau Dr. Judith Mackay dari World Lung Foundation dan IUATLD, +852-2719-1995, atau Marta Seoane dari World Health Organization, +412-2791-2489 Situs Web: http://www.tobaccocontrolgrants.org
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2008