Washington (ANTARA News/afp) - Pentagon tak bisa mengirimkan pasukan tempur tambahan ke Afghanistan tahun ini, akibat berbagai kendala yang muncul akibat perang di Irak, sehingga pergantian pasukan akan bergantung pada presiden mendatang, kata seorang jurubicara di Washington, Rabu. Para komandan militer Amerika Serikat di Afghanistan telah mengajukan tambahan tiga brigade tempur lagi, atau sekitar 10.000 tentara, guna menghadapi meningkatnya aksi-aksi penyerangan pemberontak di Afghanistan timur dan selatan. Geoff Morrell, sekretaris pers Pentagon, mengatakan membaiknya kondisi keamanan di Irak telah meningkatkan prospek bagi "terbebasnya" tentara AS di Afghanistan tahun depan. Namun Irak masih menjadi prioritas utama pemerintahan Presiden Bush. "Tampaknya, meskipun demikian pemerintah terus berusaha memberikan pasukan tambahan ke Afghanistan tahun depan," kata Morrell," seberapa banyak, apakah kebutuhan tiga brigade tambahan seperti yang diinginkan para komandan lapangan itu dipenuhi, saya rasa ini adalah masalah bagi pemerintahan mendatang." Barack Obama, calon kuat presiden AS mendatang dari Partai Demokrat, telah berjanji akan menjadikan Afghanistan sebagai prioritas utama jika dia terpilih. Sedangkan pesaingnya dari Partai republik, John McCain, berpendapat bahwa keberhasilan di Irak adalah lebih penting, namun dia mengatakan bahwa dia akan mengirimkan pasukan tambahan ke Afghanistan. Presiden George W. Bush telah bertemu dengan Menteri Pertahanan Robert Gates serta para panglima militer di ruang konferensi Penatgon untuk mengkaji kembali kemajuan perang di Irak dan Afghanistan yang melibatkan militer AS. Morrell mengatakan, upaya-upaya sedang dilakukan untuk menentukan jumlah pasukan dan aset militer ke Afghanistan dalam waktu dekat. Sementara itu Gates mengatakan, bahwa Pentagon sedang mencari cara untuk mengirimkan pasukan tambahan ke Afghanistan 'secepat mungkin.' Di Afghanistan kini terdapat 37.000 tentara AS, dibandingkan 148.000 prajurit AS di Irak. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008