Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah di pasar spot antar bank Jakarta, Kamis pagi, menguat lima poin menjadi Rp9.130/9.135 per dolar AS dibandingkan dengan sebelumnya Rp9.135/9.142, karena pelaku pasar kembali membeli rupiah. Pengamat Pasar uang, Edwin Sinaga, di Jakarta, mengatakan rupiah akan terus menguat hingga mendekati Rp9.100 per dolar AS, karena investor asing tetap aktif bermain di pasar domestik. Meski ada laporan otoritas moneter bahwa pertumbuhan ekonomi nasional kuartal ketiga 2008 agak melambat dibanding kuartal kedua tahun ini, katanya. Aktifnya investor asing membeli instrumen Bank Indonesia (BI) seperti surat utang negara (SUN) maupun Sertifikat Bank Indonesia (SBI) memicu rupiah bergerak naik meski kenaikannya tidak besar. Hal ini terjadi karena pelaku lokal agak hati-hati membeli rupiah yang khawatir dengan gejolak ekonomi global, katanya. Menurut dia, rupiah lambat laun akan bisa berada di bawah angka Rp9.100 per dolar AS, meski pada posisi tersebut dinilai sangat stabil. "Kami optimis pasar akan dapat mendorong rupiah hingga dibawah level tersebut, karena sentimen positif pasar masih cukup besar," katanya. Apalagi, lanjut dia, situasi pasar cenderung stabil, dan masuknya dana parkir pengusaha lokal ke Indonesia juga memberikan dukungan akan pergerakan rupiah lebih lanjut. Rupiah akan terus bergerak naik dan hanya tinggal menunggu waktu kapan mata uang Indonesia itu mencapai di bawah angka Rp9.100 per dolar AS, ucapnya. Selain itu, BI juga akan tetap bermain di pasar dengan cadangan devisa sebesar 60 miliar dolar AS, maka posisi rupiah apabila ada faktor negatif kemungkinan akan dapat diantisipasinya. Rupiah berada dalam level yang aman apabila ada gejolak negatif, namun kenaikan rupiah yang cepat juga kurang menguntungkan, katanya. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008