Sleman (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami kendala dalam hal distribusi air bersih di kawasan yang dilanda kekeringan karena terbatasnya mobil tangki pengangkut air.
"Kami hanya ada depalan armada, ini menjadi kendala untuk distribusi air bersih di daerah kekeringan seperti Kecamatan Prambanan," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman, Makwan di Sleman, Rabu.
Menurut dia, delapan unit mobil tangki air tersebut masing-masing berkapasitas 5.000 liter. Armada tersebut dari BPBD DIY, BPBD Sleman dan swasta.
"Kalau untuk stok bantuan air bersih itu aman. Saat ini yang jadi masalah adalah ketersediaan armada tangki pengangkut," katanya.
Baca juga: Mewujudkan perbukitan Prambanan "zero dropping" saat kemarau
Ia mengatakan, terbatasnya jumlah kendaraan tersebut dikhawatirkan tidak bisa memenuhi kebutuhan air masyarakat. Sebab, saat ini wilayah yang terdampak kekeringan semakin meluas.
"Di Kecamatan Prambanan saat ini total ada empat desa yang terdampak. Yaitu Sambirejo, Sumberharjo, Gayamharjo dan Wukirharjo," katanya.
Makwan mengatakan, rata-rata dalam sehari ada 30 tangki yang disalurkan ke daerah-daerah tersebut.
"Sumberharjo saja untuk 410 KK mintanya 40 tangki per hari. Armadanya yang tidak mampu," katanya.
Ia mengatakan, meski permintaan masyarakat belum bisa terpenuhi seluruhnya, namun BPBD Sleman telah berupaya agar paling tidak menyalurkan air yang cukup untuk kebutuhan sehari-hari.
"Asalkan dari delapan armada itu tidak ada yang rusak, kami masih bisa memenuhi kebutuhan masyarakat," katanya.
Baca juga: Gunung Kidul segera dropping air bersih karena kekeringan meluas
Sebagai langkah antisipasi dan juga agar kebutuhan air terpenuhi, pihaknya rencananya menambah satu mobil lagi dengan meminjam dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman.
"Distribusi air ini akan terus dilakukan. Paling tidak hingga November," katanya.
Menurutnya, ketersediaan bantuan, dari 300 tangki air BPBD Sleman baru menyalurkan sekitar 100 tangki.
"Stok bantuan air masih aman. Karena banyak bantuan dari swasta dan masyarakat," katanya.
Baca juga: PMI Bantul sebut kekeringan dampak kemarau 2019 lebih panjang
Baca juga: 11 desa di Blitar Jatim kekeringan
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2019