Jakarta (ANTARA News) - Politisi muda Partai Golkar, Yuddy Chrisnandi, di Jakarta, Rabu, menilai pandangan Jusuf Kalla soal kekalahan calon partainya di Pilkada Gubernur Jawa Timur, ada benarnya tetapi lebih banyak salahnya.
Ia mengatakan itu menanggapi pernyataan Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla (JK) yang mengatakan kekalahan partai berlambang beringin pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur versi penghitungan cepat yang berlangsung hari ini tidak ada relevansinya dengan figur tokoh partai.
Yuddy Chrisnandi yang juga anggota Komisi I DPR RI dan dikenal sering bersuara vokal, bahkan tak jarang melakukan manuver politik di luar kehendak fraksinya (seperti kasus hak angket BBM), setuju jika Pilkada Gubernur (Pilgub) atau Pilkada Bupati (Pilbup) dan Pilkada Walikota (Pilkot) sangat erat kaitannya dengan pilihan figur.
"Makanya, (pandangan itu) bagi saya ada benarnya, tetapi banyak salahnya," katanya.
Secara terpisah, di sela-sela acara sosialisasi nomor urut Partai Politik (Parpol) peserta Pemilihan Umum (Pemilu) yang berlangsung di Sekretariat DPP Partai Golkar (PG), Jl Anggrek Murni, Slipi, Jakarta Barat, Jusuf Kalla kembali dengan tegas membantah soal kekalahan partainya di Pilgub Jatim, hari ini.
"Lagi-lagi saya harus katakan, pilkada itu memilih figur terbaik, bukan memilih partai. Tidak ada relevansinya antara partai dan orang," katanya kepada pers.
Ia lalu menunjuk hasil hitung cepat yang justru menyebutkan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendapat suara terendah, atau sekitar tujuh persen. "Padahal, Jawa Timur merupakan partai terbesar di daerah itu," ujarnya.
Artinya, lanjutnya, tidak ada relevansi antara partai dan orang. "Dan intinya, Partai Golkar terus berjuang sampai titik darah penghabisan untuk memperjuangkan calonnya. Tetapi apa pun hasil pilkada, kita terima sebagai hasil yang demokratis," kata Jusuf Kalla yang dalam acara itu antara lain didampingi Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, R Agung Laksono, dan Ketua Dewan Dewan Penasihat DPP Partai Golkar, Surya Paloh.
Dalam acara sosialisasi nomor urut 23 yang diperoleh Partai Golkar itu, diwarnai sejumlah atraksi seni budaya, juga penampilan beberapa artis papan atas Indonesia pendukung partai tersebut.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008