"Rencananya hari ini (Selasa) mau berangkat dari Papua, cuma pesawat penuh jadi diundur ke besok (Rabu)," kata Plt Kepala Dinas Sosial Kabupaten Garut, Nurdin Yana kepada wartawan di Garut, Selasa.
Ia menuturkan, Pemerintah Kabupaten Garut dan Pemerintah Provinsi Jabar berupaya membantu warga Garut yang tinggal di Papua untuk kembali ke kampung halamannya karena adanya insiden kerusuhan di kota itu.
Mereka yang hendak mendapatkan bantuan pemulangan itu, kata dia, dijadwalkan terbang dari Bandara Sentani, Selasa pukul 07.00 WIT, menuju Jakarta, namun karena tidak kebagian tiket pesawat, akhirnya pemberangkatan ditunda.
Ia menyampaikan, proses penjemputan dari Jakarta menuju Bandung hingga Garut sudah disiapkan untuk memberikan rasa nyaman dan aman bagi warga Garut maupun daerah lainnya di Jabar.
"Nanti dijemput sama Pemprov dan Baznas Jabar," katanya.
Ia menambahkan, rencananya warga Jabar yang dipulangkan dari Papua akan terlebih dahulu diterima oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil, berikut disiapkan tim medis untuk memeriksa kondisi kesehatannya.
Pengungsi dari Jabar, kata dia, dijadwalkan tiba di Bandung sekitar pukul 20.00 WIB, sedangkan warga Garut setelah mendapatkan pemeriksaan kesehatan akan dibawa langsung ke Garut.
"Nanti pulang di Garut akan diterima oleh Bapak Bupati atau Sekda," katanya.
Sementara itu, jumlah warga Garut yang akan dipulangkan sementara terdata sebanyak 18 orang, pemerintah saat ini masih terus melakukan pendataan warga Garut dan daerah lainnya yang tinggal di Papua.
Baca juga: TNI AU minta pengungsi sabar menunggu penerbangan Hercules
Baca juga: Lanud Silas Papare kembali berangkatkan 62 pengungsi dari Wamena
Baca juga: Pangdam Cenderawasih serap aspirasi pengungsi Wamena-Ilaga di Timika
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019