Jakarta (ANTARA News) - Brazil pada tahun 2011 akan meluncurkan sebuah satelit luar angkasa untuk memantau penggundulan hutan dan ekspansi perkotaan di seluruh dunia."Beberapa pekan setelah diluncurkan, satelit akan mulai mengirimkan informasi," kata Thyrson Villela direktur satelit dan aplikasi di Badan Luar Angkasa Brazil seperti diberitakan oleh jejaring berita sains dan pembangunan, Rabu.Satelit yang dinamai Amaz`nia-1 ini rencananya akan membawa kamera beresolusi tinggi buatan Inggris, karena kerjasama pengiriman satelit pemantau melibatkan dua negara Brazil dan Inggris. Kerjasama ini merupakan lanjutan dari kerangka kerjasama sains dan inovasi yang telah digalang sejak awal tahun 2007, selaras dengan tahun Kerjasama Sains dan Teknologi Brazil-Inggris. Amaz`nia-1 akan mengorbit dan mengelilingi Bumi sebanyak 14 kali dalam sehari dengan jarak 400 mil dari permukaan Bumi, dan mengumpulkan berbagai citra dari negara-negara di dunia. Kamera yang dipakai oleh satelit berjumlah total tiga, dua buatan Brazil dan satu dibuat oleh Inggris. Kamera Inggris disebutkan berkemampuan menangkap citra hingga piksel kerapatan 10 meter. Citra yang dihasilkan oleh satelit Amaz`nia-1 bakal sangat membantu observasi lingkungan hidup dan menjadi masukan buat para pengelola sumber daya alam di seluruh dunia. Hasil potret satelit juga akan memudahkan upaya pemantauan kegiatan pembalakan liar di hutan-hutan, terutama sekali untuk kawasan Amazon dan Kongo, hutan hujan tropis terbesar kedua yang masih tersisa di Bumi. Kegunaan dari pencitraan oleh satelit terkait dengan pemetaan kawasan terpencil, pemantauan kawasan pesisir, dan lokasi bencana. Data kemudian akan disediakan secara gratis bagi pusat penelitian Brazil dan semua negara di dunia. Akses ini sangat penting dalam kaitannya membantu pencegahan kerusakan lebih buruk akibat praktik pembalakan liar di kawasan hutan tropis. Sementara itu menurut DFID, lembaga bantuan internasional Pemerintah Kerajaan Inggris, proyek satelit Amaz`nia-1 ini sangat penting manfaatnya bagi upaya menahan laju kerusakan lingkungan hidup Bumi. DFID menyatakan pihaknya sangat bersemangat untuk membina kerjasama dengan negara-negara lain dalam ikhtiar mengembangkan kapasitas pemantauan satelit. Amaz`nia-1 adalah satelit luar angkasa yang hasil pantauannya bisa langsung dilihat dari stasiun Bumi, yang 100 persen buatan Brazil. Peluncuran satelit ini akan menjadi gebrakan besar Brazil dalam hal ilmu pengetahuan luar angkasa. Satelit dibuat oleh Institut Penelitian Luar Angkasa Nasional Brazil, dan dibiayai sepenuhnya oleh perusahaan-perusahaan milik Pemerintah Brazil.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008