Jakarta (ANTARA News) - Kandidat Rektor Universitas Tarumanegara (Untar) Prof Sofia W. Alisjahbana ditawari posisi wakil rektor bidang akademis mendampingi rivalnya Dr Monthy P. Setiadarma yang juga dicalonkan sebagai rektor universitas itu untuk periode 2008-2012.
Saat dikonfirmasi atas tawaran pihak yayasan pengelola Untar, di Jakarta, Rabu, Prof Sofia enggan berkomentar dan hanya menyatakan bahwa dirinya ingin memberikan yang terbaik bagi bangsa ini.
"Saya hanya ingin bekerja dengan baik saja dan berkontribusi bagi pencerdasan kehidupan bangsa," ujarnya.
Tatkala ditanya tentang upaya-upaya yang dilakukan sejumlah pihak untuk mengganjal pencalonannya sebagai rektor Untar yang baru, Sofia tidak mau berkomentar lebih banyak lagi.
"No comment," ujarnya singkat.
Pencalonan Prof Sofia itu didukung oleh sejumlah guru besar Untar, sementara pihak yayasan cenderung memihak Dr. Monthy.
Pemilihan rektor baru Untar itu sebelumnya dikabarkan sempat diwarnai dugaan isu SARA (Suku, Agama, Ras dan Antargolongan) yang terlontar untuk mengganjal sejumlah calon rektor.
Sempat tercetuskan bahwa Rektor Untar harus berasal dari etnis Tionghoa mengingat Yayasan Untar mayoritas pemiliknya adalah etnis itu.
Padahal dari 10 syarat untuk menjadi rektor, tidak ada satupun yang menyebutkan calon rektor harus berasal dari etnis tertentu.
Syarat-syarat tersebut antara lain, kandidat harus menyandang gelar akademik minimal sarjana strata tiga serta minimal telah mengajar selama 4 tahun di perguruan tinggi.
Ketua Panitia Pelaksana Pemilihan Rektor (P3R) Untar, Serian Wiyatno membantah adanya isu subyektif ataupun lontaran-lontaran bernuansa SARA terhadap salah satu kandidat tersebut.
"Semua proses telah berlangsung sesuai prosedur, mulai dari pendaftaran, verifikasi hingga pemaparan visi dan misi kandidat didepan senat guru besar," katanya.
Untuk posisi wakil rektor yang ditawarkan untuk Prof Sofia, Serian mengatakan bahwa surat keputusannya sudah ada dan tinggal menunggu pelantikan saja.
(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008